Syamsuar Puji Keberhasilan Meranti Antisipasi Karhutla: Dulu Sering Terjadi di Pesisir, Kini Darat
RIAUMANDIRI.CO, MERANTI - Gubernur Riau Syamsuar yang mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kabupaten Meranti bersama masyarakat dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Gubernur menyebut jika dulunya karlahut sering terjadi didaerah pesisir seperti Meranti, Rohil kini berubah ke daerah darat seperti Pelalawan, Rohul, Inhil, setelah diselidiki ternyata sebagian besar disebabkan oleh manusia.
"Ini bukti langkah-langkah yang dilakukukan oleh Bupati dalam memberdayakan masyarakat berhasil, kita berharap hal ini dapat dipertahankan karena kita tak ingin kejadian Karlahut dahsyat ditahun 2012 terulang lagi, ini bukan saja menjadi tanggungjawab pemerintah tapi juga seluruh komponen masyarakat untuk saling mengingatkan," jelas Gubri.
Masalah pencegahan Karlahut di Riau dan pemberdayaan masyarakat dikawasan lahan Gambut juga mendapat tanggapan dari aktifis lingkungan Cik Man, warga asli Sungai Tohor.
Menurutnya agar bencana Karlahut tidak terjadi lagi disarankan bahaya membakar hutan dan lahan dimasukkan dalam kurikulum sekolah sehingga budaya menjaga hutan dan lahan tertanam di jiwa anak sejak dini.
Sementara untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, Cik Manan meminta pemerintah untuk menjadikan kawasan hijau yang dulunya dikelola perusahaan PT. NSP dengan luas ribuan hektar dapat dijadikan objek Tanah Reforma Agraria (TORA) dengan begitu kawasan hijau dapat dijaga warga dan dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan Sagu yang otomatis akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Sekadar informasi, saat ini rata-rata masyarakat petani sagu di wilayah Sei Tohor memiliki lahan seluas 20 ha. Lahan ini ditanam Sagu dengan harga ketika panen 500 ribu/batang jika ditotal pendapatan masyarakat segiap kali panen sebesar Rp50 juta.
Reporter: Tengku Azwin