Syarat Rekonsiliasi Amien Rais Akan Sulit Terkabul, Ini Penyebabnya
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Amien Rais mengajukan syarat dalam proses rekonsiliasi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sayangnya, syarat yang diajukan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut tampaknya akan sulit terkabul.
Hal itu disampaikan pengamat politik sekaligus Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Ahad (21/7/2019).
"Ya berharap kan boleh. Masalah dikabulkan atau tidak kan belakangan, yang penting berharap dulu," ungkap Hendri.
"Kalau berharap itu kan orang juga jadi tahu maunya apa. Masalah dikabulkannya atau tidak, ya terserah presiden (Jokowi)," sambungnya.
Namun demikian, Hendri melihat harapan Amien tersebut cukup sulit untuk dikabulkan Jokowi. Pasalnya partai anggota koalisi yang mendukung Jokowi sudah begitu banyak.
"Beratlah keliatannya sih, susah. Kegedean soalnya mintanya. Anggota koalisi 01 nya saja banyak," imbuh dia.
Sebelumnya, di Gedung Dewan Dakwah Jakarta Pusat, Sabtu (20/7), Amien menyampaikan bahwa rekonsiliasi Jokowi-Prabowo dapat terjadi dengan beberapa catatan.
Pertama, Jokowi-Maruf mengadopsi ide dan program kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Selain itu, pembagian kursi 55 persen untuk kubu Jokowi dan 45 persen kubu Prabowo.
"Ayo bagi 55-45, itu masuk akal. Kalau sampai disepakati, berarti rezim (Jokowi) ini sudah jalan akalnya. Tapi ini kan enggak mungkin," ucap Amien.
"Kalau mungkin, ya alhamdulillah, negeri ini bisa kokoh sekali karena ide Prabowo akan dilaksanakan. Tapi kalau tidak mau, ya sudah kita di luar. Oposisi," tegasnya.