Pemkab Kuansing Promosikan Pacu Jalur di Kota Bukittinggi
RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mempromosikan pariwisata Kuansing ke Kota Bukittinggi pada Jumat malam (12/7/2019) di Hotel Novotel Bukittinggi.
Salah satu penekanan pariwisata yang dipromosikan adalah pacu jalur. Promosi yang dikemas dalam bentuk launching pariwisata Kuantan Singingi yang ditaja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini diharapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Kabupaten Kuansing, khususnya wisatawan asing.
Kegiatan ini dihadiri Wabup Kuansing H Halim, Wakil Walikota Bukittnggi Irwandi, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus ketua Dekranasda Kuansing Emi Safitri Mursini, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Indra Suand beserta jajaran, pengurus Dekranasda dan para pengusaha yang bergerak di bidang kepariwisataan yang ada di Kota Bukittinggi.
"Kami ingin membawa turis asing ke Kabupaten Kuansing. Oleh karena itu kami juga ingin belajar ke Bukittinggi, bagaimana cara membawa turis mancanegara," ujar Wakil Bupati H. Halim.
Wabup mengatakan, untuk penyelenggaraan event pacu jalur, saat ini peserta Pacu Jalur masih mayoritas berasal dari daerah Riau dan diharapkan tahun-tahun berikutnya bisa diikuti oleh peserta dari mancanegara.
"Mungkin tahun depan kami akan undang atlet mancanegara, atau membuat terobosan baru agar atlet dari luar negeri bisa mengikuti kegiatan ini," ulasnya.
Wabup mengatakan, event Pacu Jalur merupakan tradisi yang sudah berjalan semenjak 116 tahun yang lalu, dan tetap dipertahankan hingga saat ini. Saat Pacu Jalur, ada sekitar 300 ribu hingga 400 ribu pengunjung yang datang ke Kuansing.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kuansing Indra Suandy menyampaikan, saat ini pihaknya sudah membuat kalender pariwisata selama satu tahun kedepan. Di dalam berisikan berbagai destinasi wisata Kuansing yang layak untuk dikunjungi, seperti air terjun, air panas, rumah adat, silat pangean, perahu baganduang hingga ke pacu jalur.
Sehubungan dengan banyaknya pengunjung saat pacu jalur seperti yang disampaikan Wabup Halim tersebut diharapkan Indra Suandy bisa 'menjual' budaya dan pariwisata Kuansing, sehingga bisa tetap menjadi tujuan wisata, meski tidak di saat event Pacu Jalur.
Dalam pada itu Sekda Kuansing Dianto Mampanini menambahkan, jalur merupakan sebuah perlombaan dayung di sungai Kuantan yang digelar di beberapa kecamatan yang dikelompokkan dalam format rayon.
Selanjutnya pada pelaksanaan event puncak untuk tingkat nasional diselenggarakan di kota Teluk Kuantan, ibu kota Kabupaten Kuansing. Untuk tahun ini, Pacu Jalur akan digelar mulai tanggal 21 hingga 25 Agustus.
Diterangkannya, jalur (perahu) adalah sebuah sampan panjang yang mencapai panjang berkisar 30 hingga 40 meter, dengan kapasitas 50 hingga 60 orang terbuat dari kayu sebatang tanpa sambungan. Untuk masing-masing jalur setiap tahunnya ada sekitar 200-an tim yang ikut, yang berarti ada sekitar 10 hingga 12 ribu atlet yang ikut dalam Pacu Jalur.
Dia menyebut, Kota Bukittinggi atau dari daerah mana saja bisa menjadi peserta kegiatan ini, sehingga tidak hanya sebagai penonton, tapi juga bisa merasakan sensasi Pacu Jalur tersebut.
Sementara itu, Ketua DPC ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia) Bukittinggi, M. Subari menyambut baik kehadiran Pemkab Kuansing ke Bukittinggi.
"Ini menarik perhatian kami, karena menambah koleksi paket wisata yang bisa kami tawarkan ke wisatawan. Namun sebelum menjual, kami ingin melihat secara langsung ke sana, mulai akses jalannya, rumah makannya, penginapannya dan objek wisata pendukung lainnya," ujar M.Subari.
Menurutnya, banyak potensi wisata dari event Pacu Jalur ini, namun menurutnya promosi kegiatan sangatlah minim.
"Kami berharap ada undangan khusus dari Pemkab Kuansing, yang mengundang pelaku pariwisata Bukittinggi dan Sumbar pada umumnya. Untuk mempermudah menjual paket wisata, kami nantinya bisa saja bekerja sama dengan agen lokal, rumah makan dan penginapan di sana," ungkap M.Subari
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi juga memberikan masukan kepada Pemkab Kuansing untuk memanfaatkan rumah tradisional milik warga menjadi home stay, sehingga warga sekitar juga ikut merasakan dampak event besar Pacu Jalur.
"Namun fasilitasnya harus standar, mulai toiletnya, kamar mandinya, kebersihan,kenyamanan dan yang lain sebagainya harus memuaskan," pesan Irwandi.
Reporter: Suandri