Donald Trump Izinkan Huawei Kembali Berbisnis di Amerika
RIAUMANDIRI.CO, OSAKA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Osaka, Jepang, ternyata menjadi berkah bagi Huawei. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menegaskan, kembali mengizinkan Huawei untuk menjalin bisnis dengan perusahaan-perusahaan AS.
Tandanya, Huawei bisa kembali membeli perangkat-perangkat teknologi atau software dari perusahaan AS. Keputusan ini diambil Trump setelah ia mengatakan bakal melanjutkan diskusi perdagangan dengan China.
Trump dan Presiden China, Xi Jinping, setuju untuk 'gencatan senjata' dalam perang dagang yang sedang melibatkan kedua negara.
"Kami akan berunding dengan China terkait kesepakatan apa yang bisa kami buat. Saya tidak terburu-buru," ujar Trump, dalam konferensi pers di G20, Sabtu (29/6/2019), dilansir The Wall Street Journal.
Menurut Trump, AS menjual produk dalam jumlah besar ke AS dan ia mengatakan ini adalah hal yang bagus.
"Kami akan tetap menjual produk-produk itu (ke Huawei). Perusahaan-perusahaan (AS) tidak senang karena tidak bisa menjual produknya (karena Huawei kena sanksi)," jelas Trump, seperti dikutip dari CNN.
Sementara itu, Trump mengaku tidak sempat berbicara tentang Chief Financial Officer, Meng Wanzhou yang menjadi tahanan rumah di Kanada dan bersiap menghadapi ekstradisi ke AS. Ia mengatakan hanya berbicara seputar Huawei tanpa menyinggung situasi Wanzhou saat ini.
Pada akhir Mei lalu, pemerintah AS memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan. Hal ini membuat Huawei tidak bisa menjalin bisnis dengan perusahaan AS, termasuk membeli komponen-komponen yang dibutuhkan untuk perangkat mereka.
Buntut dari hal ini, beberapa perusahaan teknologi AS mengumumkan bakal memutus kerja sama mereka dengan Huawei. Misalnya Google, yang bakal mencabut lisensi Android pada smartphone Huawei saat aturan baru AS tersebut telah berjalan secara efektif.
Ini menjadi pukulan telak bagi Huawei mengingat Android menjadi 'nyawa' dalam smartphone-smartphone yang mereka pasarkan. Selain terancam tak dapat pasokan sistem operasi Android, Huawei juga terancam tidak mendapatkan pasokan chipset dari Intel yang kabarnya akan mengikuti langkah pemerintah AS.
Ada juga perusahaan chip asal Inggris, Arm, yang ikut menyudahi kerja sama dengan Huawei. Arm disebut telah memerintahkan seluruh karyawan untuk menyetop segala macam urusan dan transaksi dengan Huawei.
Namun, dengan adanya kesepakatan baru antara Trump dan Jinping, maka Huawei setidaknya dapat bernapas lega untuk saat ini. Huawei dapat menggunakan lisensi Android lagi jika keputusan Trump ini terus bertahan Dan tentu ini juga menjadi kabar baik bagi para penggemar Huawei di dunia.