Soal Jabatan Maruf Amin di BUMN, Rais Aam NU Ibaratkan Salat Lupa Rukuk
RIAUMANDIRI.CO - Jabatan calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin sebagai Dewan Pengawas di BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri sebaiknya tidak perlu dipermasalahkan.
Hal itu disampaikan Rais Aam Syuriah Nahdlatul Ulama KH Miftakhul Akhyar usai menghadiri Halalbihalal dan Syukuran Warga Nadhlatul Ulama (NU) di Hotel Sunlake, Jl Danau Permai Raya Blok C1 Sunter Jakarta Utara, Ahad (23/6/2019).
"Saya kira kan sejak daftar kan sudah jelas dianggap sah, tidak ada masalah, kenapa muncul? yang punya hak untuk menentukan syarat dan tidak memenuhi syaratkan KomisI Pemilihan Umum (KPU)," ucapnya.
Miftakhul heran dua jabatan yang dipegang Maruf Amin itu justru diangkat kembali oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ini lucu juga kan sudah jalan sekian lama, sudah kampanye sekian bulan, sudah pencoblosan tiba-tiba dimunculkan," tuturnya.
Miftakhul pun mengibaratkan seperti seorang muslim melaksanakan salat, namun lupa rukuk.
"Di dalam salat saja ya di Islam, kalau orang melakukan salat, selesai salat kok tadi saya itu sudah rukuk atau belum ya? lupa, ya sudah sudah selesai ya selesai sudah, selesai ya sudah," tegasnya.
Maksudnya apa yang lupa dikerjakan dalam salat itu sudah selesai. Jika di kemudian hari dipersoalkan sebetulnya sudah tak berlaku.
"Saya kira di dunia hukum sama saya kira, iya. jadi itu di KPU-nya sudah nggak ada masalah," tandasnya.