Ini Alasan Donald Trump Batal Serang Iran
RIAUMANDIRI.CO, WASHINGTON - Pesawat-pesawat sudah siap, kargo siap untuk pengiriman dalam waktu setengah jam. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah diberi serangkaian opsi pada Kamis malam lalu tentang bagaimana menanggapi jatuhnya pesawat tak berawak Amerika Serikat di Iran.
Penasihat militer senior memusatkan perhatian pada rencana untuk meluncurkan serangan terhadap tiga situs di Iran. Semua bergantung pada Trump untuk memberikan lampu hijau terakhir.
Trump kemudian menceritakan ke NBC, jika pesawat lepas landas, mereka akan segera berada di titik di mana tidak akan bisa kembali. Keputusan Trump datang 24 jam ketegangan setelah drone AS jatuh ditembak Iran.
Saat para perwira militer meminta keputusan presiden, Trump mengatakan dia punya satu pertanyaan terakhir.
"Saya ingin tahu sesuatu sebelum Anda pergi. Berapa banyak orang yang akan terbunuh?," Trump menceritakan, Sabtu (22/6/2019).
Lebih dari setahun sebelumnya, Trump telah menantang sebagian besar sekutu Amerika Serikat dengan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan memperkuat sanksi yang berdampak pada ekonomi Iran. Hal itu mendorong Teheran untuk meningkatkan ketegangan hubungan dengan AS.
Trump telah meminta berbagai pendapat tentang Iran setelah dua tanker rusak sepekan sebelumnya di dekat Selat Hormuz. Pejabat AS menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Presiden diarahkan oleh penasihat keamanan nasionalnya John Bolton untuk penyerangan.
Serangan pada drone menempatkan opsi militer bagi Trump. Tetapi ketika Trump menanyakan pertanyaannya pada Kamis tentang berapa banyak orang Iran bisa mati dalam serangan itu, jawabannya memberinya jeda. Dia diberi tahu 150 nyawa Iran dipertaruhkan.
"Saya memikirkannya sebentar. Anda tahu? Mereka menembak jatuh pesawat tak berawak, pesawat, apa pun yang Anda ingin menyebutnya. Dan di sini kita duduk bersama 150 orang mati yang mungkin akan terjadi dalam waktu setengah jam setelah saya katakan, silakan. Dan saya tidak menyukainya. Saya tidak berpikir, saya tidak berpikir itu proporsional," kata Trump.