Senator: Bengkulu Butuh Pembangunan Infrastruktur secara Masif
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Anggota Komite I DPD RI Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, Bengkulu membutuhkan pembangunan infrastruktur secara masif selain upaya-upaya membangun sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas.
"Dua hal ini diperlukan agar kesejahteraan Bengkulu setara dengan daerah-daerah lain di Sumatera. Sekarang Bengkulu punya peluang untuk mewujudkan impian menjadi salah satu provinsi maju di Sumatera dengan rencana pembangunan tol Bengkulu-Lubuk Linggau,” kata Riri Damayanti kepada media, Senin (17/6/2019).
Dikatakan, Bengkulu tidak hanya membutuhkan jalan tol, tapi juga membutuhkan pembangunan bandara, pelabuhan dan kereta api. Karena itu kata dia, harus didorong agar empat program pembangunan ini masuk dalam Program Strategis Nasional.
"Jalan tol sudah masuk. Ini harus kita dukung. Anggarannya dari APBN. Termasuk bandara, pelabuhan dan kereta api. Mudah-mudahan DPD bisa ikut membantu terbangunnya melalui regulasi-regulasi yang akan dibuat ke depan,” ungkap Riri Damayanti.
Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini memaparkan, jalan tol, bandara, pelabuhan dan kereta api sangat dibutuhkan Bengkulu untuk menggerakkan roda ekonomi secara menyeluruh.
“Keluar masuknya wisatawan misalnya, butuh infrastruktur yang baik bukan hanya di darat, tapi juga di laut dan udara. Program ini tidak mungkin berhasil tanpa didukung oleh masyarakat untuk keperluan program ini seperti pembebasan lahan dan lain sebagainya,” demikian Riri Damayanti.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Bengkulu pada 15 Februari 2019 menjanjikan segera membangun jalan tol di Bengkulu sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) 2019.
Tol Palembang-Bengkulu tersebut bakal melewati Bukit Barisan dan akan dilengkapi terowongan meliputi Indralaya-Muara Enim sepanjang 88 Kilometer, Muara Enim-Lubuk Linggau sepanjang 125 Kilometer dan Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sepanjang 95 Kilometer.
Tak hanya jalan tol, Jokowi juga menjanjikan peningkatan dan pengembangan Bandara Fatmawati-Soekarno dan menjadikan pelabuhan Pulau Baai sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dilengkapi dengan rel kereta api dari Bengkulu hingga ke Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Reporter: Syafril Amir