Kembangkan Kasus Suap Jual Beli Jabatan, KPK Segera Periksa Calon Rektor UIN di Daerah

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menyisir sejumlah calon rektor Universitas Islam Negeri (UIN) di beberapa daerah. Rencananya, para calon rektor UIN ini akan diperiksa terkait pengembangan perkara suap jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama yang melibatkan kader PPP Romahurmuziy (Romi).
Begitu kata Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2019).
"Dalam bulan Juni ini kami berencana mulai melakukan pemeriksaan untuk sejumlah calon rektor Universitas Islam Negeri (UIN) di beberapa daerah. Surat sudah kami sampaikan," kata Febri.
"Mereka kami periksa sebagai saksi untuk tersangka RMY (Romi) ini," imbuhnya.
Namun demikian, Febri belum merinci terkait daftar calon rektor UIN yang akan digarap KPK dalam dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag itu. Menurut dia, informasi detailnya akan disampaikan setelah pemeriksaan dilakukan oleh penyidik KPK.
"Apa yang didalami tentu baru bisa diinformasikan setelah pemeriksaan dilakukan," ujar Febri.
Febri hanya mengurai alasan penyisiran, yaitu lantaran ditemukan sejumlah fakta baru dalam kasus jual beli jabatan di lingkungan Kemenag. Salah satunya, diduga terjadi jual beli rektor UIN di sejumlah daerah.
"Kami menemukan fakta-fakta baru. Sehingga dibutuhkan proses pemeriksaan terhadap para calon rektor. Karena UIN ini kan dibawah Kementerian Agama, kami mendapatkan informasi baru yang perlu kami klarifikasi terkait dengan dugaan peran tersangka RMY dalam proses ini," demikian Febri.
Berita Lainnya
- Sudah Tahap II, Penghina Ustaz Abdul Somad di Facebook Tetap Tidak Ditahan
- Besok FPI Temui DPR dan Akan Laporkan Kasus Penembakan 6 Anggotanya ke Propam Polri
- Korupsi Jalan di Bengkalis, KPK Periksa Dua Saksi untuk Tersangka M Nasir
- Update Kasus Sukarmis, Penyidik Masih Lengkapi Berkas Dugaan Korupsi Hotel Kuansing
- Polisi Sisir Warung Remang-remang di Tambusai Utara
- Dibantu Keluarga, Pelarian Tahanan di Pekanbaru Sudah Direncanakan