Lindungi Perempuan dan Anak, Meranti Bentuk Forum Puspa Sagu
RIAUMANDIRI.CO, MERANTI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melaksanakan sosialisasi dan rapat pembentukan Forum Komunikasi Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Sagu di Ruang Melati Kantor Bupati, Kamis (13/6/2019). Keberadaan forum ini diharapkan mampu memberikan pemberdayaan terhadap perempuan dan perlindungan bagi anak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kepulauan Meranti, Yulian Norwis mengaku upaya dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) itu sangat penting untuk segera dilaksanakan mengingat cukup banyak kasus melibatkan perempuan dan anak yang terjadi di Kepulauan Meranti.
"Pemerintah daerah siap mendukung penuh, terutama lewat pembiayaan anggaran daerah," ujar Yulian Norwis.
Dia juga menegaskan, setelah Surat Keputusan Forum Puspa Sagu ditandatangani, para pengurus diminta segera menyiapkan sekretariat dan melaksanakan kordinasi dengan berbagai stakeholder terkait untuk menyiapkan rencana aksi.
"Galang kerja sama dengan organisasi dan kelompok masyarakat untuk mensinergikan tugas. Pemerintah tidak bisa sendiri untuk menuntaskan permsalahan ini," sebutnya.
Asisten III Setdakab Kepulauan Meranti, Rosdaner yang memimpin rapat tersebut meminta kepada Dinas Sosial P3AP2KB untuk melibatkan berbagai unsur dalam kepengurusan Forum Puspa Sagu. Dia juga mengingatkan jajaran pengurus yang telah terbentuk nantinya, untuk benar-benar bekerja mewujudkan tujuan dari forum tersebut.
"Kita sangat berharap forum ini mampu mengatasi permasalahan terhadap perempuan dan anak. Ini sangat penting melindungi generasi penerus masa depan dari berbagai tindakan negatif," katanya.
Sekretaris Dinas Sosial P3AP2KB Kepulauan Meranti, dr Misri mengatakan saat ini pihaknya tengah menyusun struktur pengurus Forum Puspa Sagu dengan melibatkan berbagai unsur. Mulai dari unsur pemerintah daerah, penegak dan praktisi hukum, akademisi, pers dan tokoh agama dan masyarakat.
"Tujuan Puspa Sagu ini diantaranya mendorong partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," sebutnya.
Calon Ketua Forum Puspa Sagu itu juga menjabarkan tugas pengurus nantinya. Di antaranya, menyusun program kerja, sosialisasi program three ends, melakukan kordinasi, memperoleh data dan informasi serta membuat rekomendasi. Kemudian melakukan pencegahan awal dan membangun kerja sama.
"Three ends ini, akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri ketidakadilan ekonomi bagi perempuan," terangnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial P3AP2KB Kepulauan Meranti, Ratna Juwita Sari, banyak fenomena miris yang dialami oleh perempuan dan anak yang terjadi. Menurutnya, hal tersebut sudah sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian bersama, baik unsur pemerintah maupun masyarakat.
"Ini perlu ditangani. Jangan sampai kita hanya sibuk membangun fasilitas fisik saja tapi mengabaikan urusan moralitas, narkoba dan banyak lagi yang menimpa anak-anak Meranti, anak-anak kita," harapnya.
Berdasarkan data Dinas Sosial P3AP2KB Meranti, di tahun 2018 tercatat 38 kasus yang melibatkan perempuan dan anak. Mulai dari KDRT, kejahatan seksual, tindak pidana umum, hak asuh anak, pendidikan dan lain sebagainya. Sedangkan per bulan Juni 2019 sudah ada 17 kasus yang ditangani oleh P2TP2A.