Wabup Halim Angkat Suara Soal Tudingan Program Pemerintahan MH Tidak Terarah
RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Terkait adanya berita di salah satu media online yang mengatakan masyarakat bingung dengan sejumlah program rencana pemerintah Mursini-Halim (MH), mendapatkan tanggapan dari Wakil Bupati Kuantan Singingi, H.Halim.
Dalam berita yang dimuat oleh redaksi media online tersebut yang ditulis bahwasanya kalau pemerintah masih saja menggagas program peningkatan ekonomi secara "zig zag" dan tidak terarah.
Ditegaskan Halim bahwa itu tidak benar. Menurutnya, masalah pembangian sawit yang menjadi program unggulan pemerintahan MH memang sudah dianggarkan sejak APBD 2017 lalu. Namun yang disalurkan tidak sesuai dengan kontrak dan spek yang ia inginkan.
"Karna tidak sesuai di dalam kontrak, maka saya suruh untuk dikembalikan bibit tersebut. Namun saya sangat menyesalakan hal tersebut tidak dilaksanakan oleh dinas terkait, sehingga pengadaan bibit tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan oleh pemerintahan MH." ujar Halim kepada Riaumandiri.co, Selasa (11/6/2019).
Dijelaskan Halim, selain bantuan bibit sawit, ia bahkan melakukan terobosan program penanaman ubi kayu dengan tujuan pemanfaatan lahan-lahan tidur tanpa mengenyampingkan program awal yaitu bantuan bibit sawit.
Namun setelah dijajaki dengan studi banding dan penjajakan pemasaran ke pihak ketiga yakni RAPP secara potensi pembudidayaan sangat prospek, akan tetapi jaminan pemasaran hasilnya yang terkendala dengan RAPP. Sehingga program ini ditunda pelaksanaannya, selain itu program ini ditandai dengan belum pernahnya program ini masuk dalam APBD.
"Karena masalah itu, program ini kita tunda pelaksanaannya, kalau tetap saja kita laksanakan nantinya akan merugikan masyarakat. Hal ini saya lakukan salah satu bentuk kepedulian saya terhadap masyarakat." tuturnya.
Sedangkan terobosan terkait tanaman serai wangi yang pernah ia lontorkan yang merupakan program yang dijalankan dengan dana pribadi dan tidak ada melibatkan Dinas ataupun pemerintah daerah. Dan dirinya juga sudah membuat dua unit penyulingan dan sudah mulai produksi.
"Sudah hampir 1 miliar rupiah saya gelontorkan dana pribadi untuk pengadaan bibit serai wangi yang dibeli dari Lembang Jawa Barat sebanyak 500 ribu batang. Ini saya lakukan dengan tujuan saya tanam dulu, dan nantinya bisa untuk bibit yang kemudian akan saya bagikan kemasyarakat yang berminat menanam serai. Jadi di mana yang membuat masyarakat binggung. Saya tidak ada merugikan masyarakat apalagi pemerintah." pungkasnya.
Reporter: Suandri