Hari Terakhir Libur Lebaran, Danau Raja Inhu Masih Dipadati Pengunjung
RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Meskipun libur hanya tinggal satu hari lagi, karena Senin (10/6) tentunya seluruh aktifitas sudah akan normal kembali. Namun hingga Minggu (9/6) wisata Danau Raja Rengat masih dipadati oleh pengunjung, baik dari Indragiri Hulu maupun yang datang dari Kuansing, Pelalawan, Inhil dan bahkan dari Jambi dan Sumbar.
Banyak fasilitas hiburan dan permainan yang ditawarkan di lokasi wisata yang berada di tengah ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu ini. Mulai dari permainan di atas air, keliling Danau Raja dengan boat, badut dan permainan remaja serta anak anak lainnya. Belum lagi kuliner yang berada di sepanjang Danau Raja yang berada di bawah pohon rindang.
Kepala Bidang Pariwisata di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Inhu, Lishaizar mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah kunjungan ke sejumlah objek wisata yang ada di Inhu. Pasalnya pendataan akan dilakukan setelah selesai libur lebaran.
"Kemungkinan hari Minggu ini baru kita dapat datanya dari pihak pengelola. Data itu juga diminta oleh Kementrian Pariwisata," katanya.
Sementara Taman Bunga Marigold di Danau Raja Rengat Inhu yang merupakan taman bunga Karang Taruna Kecamatan Rengat di halaman Replika Istana Kerajaan Indragiri banyak jadi pembicaraan.
Hampir setiap hari Taman Bunga Marigold di Danau Raja Rengat Inhu ini dikunjungi ratusan wisatawan, baik yang berasal dari Kabupaten Inhu maupun luar daerah.
Taman Bunga Marigold di Danau Raja Rengat Inhu Viral, spot selfie baru ratusan wisatawan. Lokasi ini berada di belakang Danau Raja bersebelaham demgan replika istana Indrahiri yang masih merupakan kawasan Danau Raja.
Betapa tidak keindahan bunga jenis marigold tersebut tampak cantik menghiasi Danau Raja sehingga memberikan daya tarik bagi wisatawan.
Umumnya warga yang berkunjung ke taman bunga Karang Taruna Kecamatan Rengat memanfaatkan tempat itu untuk berswafoto atau selfie bersama keluarga dan rekan-rekannya.
"Masuk dan berfoto di taman bunga ini tidak dipungut biaya alias gratis. Kami hanya mengimbau warga untuk sama-sama menjaga bunga yang sudah ditanam dengan tidak memetik ataupun merusaknya,” ujar Ketua Karang Taruna Kecamatan Rengat, Atpas Fery.
Menurut Fery, pembangunan taman bunga di halaman Replika Istana Kerajaan Indragiri ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Karang Taruna Kecamatan Rengat terhadap kawasan sekitar Replika Istana Kerajaan Indragiri yang belum dikelola secara maksimal.
Padahal kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian tersebut, Karang Taruna Kecamatan Rengat bekerjasama dengan PT Ewindo membangun taman bunga di halaman Replika Istana Kerajaan Indragiri.
Proses pengerjaannya memakan waktu sekitar dua bulan yang seluruhnya dilakukan oleh anggota Karang Taruna Kecamatan Rengat dengan pengawasan langsung dari PT. Ewindo.
“Alhamdulillah, kerja keras kawan-kawan Karang Taruna Kecamatan Rengat dan PT Ewindo saat ini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat. Kami juga mendapat dukungan penuh dari Pemkab Inhu melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata,” tutur Fery.
Di akhir pekan, jumlah kunjungan warga mengalami peningkatan hingga 10 kali lipat dibanding hari biasa.
“Untuk menghasilkan taman bunga seperti ini tidak memerlukan waktu yang lama karena 45 hari sejak tanam sudah berbunga, dan bunga yang telah mekar dapat bertahan selama 5 sampai 6 bulan, tergantung perawatan,” tuturnya.
Sementara itu, Product Promotor PT Ewindo, Sakimun mengungkapkan bahwa taman bunga di halaman Replika Istana Kerajaan Indragiri ini terdapat 7 varietas yang ditanam, diantaranya 4 varietas bunga marigold dan 3 varietas sayur.
Varietas bunga marigold terdiri dari mega yellow, maharani, golden bloom dan diamond orange. Sedangkan 3 varietas sayur terdiri dari kubis sehati, bunga kol dan tomat servo.
Diungkapkan Sakimun, seluruh bunga yang ditanam dapat dimiliki masyarakat karena pihaknya menjual secara komersial di halaman Replika Istana Kerajaan Indragiri.
Reporter: Eka BP