Polsek Tapung Ringkus 3 Kawanan Penyatron Toko Ponsel
RIAUMANDIRI.CO, TAPUNG - Unit Reskrim Polsek Tapung Polres Kampar berhasil meringkus 3 anggota komplotan penyatron toko ponsel, Senin (3/6/2019) dinihari, di wilayah Kota Pekanbaru.
Ketiga tersangka kasus curat (pencurian dengan pemberatan) yang ditangkap Polsek Tapung ini adalah EK (32) warga Sukaramai Tapung Hulu, SU (25) warga Petapahan Tapung dan ER (34) warga Tenayan Kota Pekanbaru.
Dari tangan para pelaku ini berhasil ditemukan barang bukti 1 buah tas jinjing warna biru berisikan 16 unit hp berbagai merek beserta 4 buah kotak hp.
Ketiga tersangka ini melakukan pencurian di Toko Dino Ponsel milik Dino Rucika yang berlokasi di Dusun III, Desa Petapahan, Kecamatan Tapung pada Senin (28/5/2019) dinihari. Dari aksinya yang sempat terekam CCTV ini para pelaku mengambil 19 unit hp berbagai merk serta uang tunai sebesar Rp7,5 juta.
Atas kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar hampir Rp 37 juta dan kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Tapung untuk pengusutannya.
Pengungkapan kasus ini berawal pada Senin (3/6) sekira pukul 01.00 WIB. Saat itu Tim Opsnal Polsek Tapung mendapat informasi tentang keberadaan para pelaku di wilayah Kota Pekanbaru.
Selanjutnya Kapolsek Tapung Kompol Sumarno memerintahkan Panit Reskrim Ipda Aulia Rahman bersama tim untuk memburu para pelaku.
Petugas berhasil menangkap tersangka EK dan SU saat berada di kamar salah satu hotel di Jalan Soekarno Hatta Kota Pekanbaru. Setelah diinterogasi kedua pelaku mengakui melakukan pencurian di toko Dino Ponsel bersama 3 orang temannya.
Didapat keterangan bahwa temannya ER yang ikut dalam pencurian itu berada di daerah Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Selanjutnya tim langsung menuju ke tempat persembunyian ER dan berhasil meringkusnya.
Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira SIK MH melalui Kapolsek Tapung Kompol Sumarno saat dikonfirmasi Riaumandiri.co membenarkan kejadian ini. "Ketiga tersangka dan barang bukti telah diamankan di Polsek Tapung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," jelasnya.
Reporter: Herman Jhoni