Tangkal Hoax, Facebook Luncurkan Fitur Baru
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Raksasa media sosial Facebook menghadirkan fitur baru untuk mengurangi konten hoax di platform. Fitur ini akan bekerja jika ada pengguna yang hendak membagikan konten, maka akan muncul notifikasi bahwa konten tersebut sudah ada yang melaporkan.
"Sebelum Anda membagikan konten maka Anda akan tahu bahwa ada pelaporan di kontennya. Kemudian, ada juga menu yang menghubungkan pengguna ke sejumlah informasi seperti Factcheck.org, Lead Stories, PolitiFact, Associated Press, dan 20 Minutes," kata Head of Global Policy Management Facebook, Monika Bickert.
Hal ini berkaitan dengan video Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi, yang diubah sehingga membuat ramai platform besutan Mark Zuckerberg tersebut.
Meskipun terbukti dipalsukan tapi Facebook enggan menghapus konten tersebut. Selain itu, Bickert mengaku meski tetap ada, namun menu baru ini akan membuat pengguna lebih jeli akan adanya konten hoax.
"Setelah kami tahu bahwa video itu palsu, kami secara dramatis mengurangi distribusinya. Kecepatan sangat penting untuk mengurangi hoax, kami terus meningkatkan respons kami. Pengguna yang mau atau sudah membagikan akan diberitahu bahwa konten itu salah," jelasnya, yang dikutip dari The Verge, Selasa 28 Mei 2019.
Menu ini sudah diuji coba di situs Politics Watchdog, yang diketahui sebagai pihak pertama pengunggah video hoax Pelosi. Namun tidak jelas bagaimana menu itu bekerja jika ada unggahan baru.
Bickert juga menegaskan bahwa siapa pun pengguna yang melihat video tersebut, atau telah membagikannya, maka akan diberitahu bahwa video itu salah karena telah diubah.
Video juga telah menyebar di YouTube, namun platform sudah menghapusnya. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga ikut turun tangan dengan memberi pernyataan di akun Twitter-nya. Namun, lagi-lagi Facebook belum memberi pernyataan atau menghapusnya.