Perempuan Asal Maluku Utara yang Terindikasi Radikal Adalah Polwan
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Polisi mengungkap identitas perempuan diduga berpaham radikal bernama Nesti Ode Samili yang ditangkap di Bandara Juanda. Perempuan itu ternyata adalah polwan.
"Iya, benar yang bersangkutan seorang Polwan," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu (26/5/2019).
Barung mengatakan, Nesti tercatat bertugas di Direskrimum Polda Maluku Utara (Malut) dan berpangkat Bripda. Penangkapannya juga merupakan hasil informasi dan kerjasama dengan pihak Polda Maluku Utara (Malut).
"Penangkapan merupakan hasil kerjasama dengan Polda Malut," beber Barung.
"Yang bersangkutan berpangkat Bripda dan bertugas di Kesatuan Bintara Ditreskrimum Polda Malut," imbuhnya.
Selain diketahui seorang polwan, terang Barung, polwan tersebut juga menggunakan identitas palsu. Identitas itu ia gunakan untuk berangkat ke Surabaya.
"Identitas palsunya atas nama Arfila M. Said, pekerjaan swasta dan beralamat di Waringi, Kecamatan Odi Utara, Kabupaten Halmahera, Maluku Utara," terang Barung.
"Ke Surabaya mengaku akan belanja. Iya benar yang bersangkutan juga mengaku punya keluarga di Porong, Sidoarjo," pungkasnya.