Aksi 22 Mei Tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyatakan, memanasnya situasi politik saat demo 22 Mei 2019 tidak memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Engak, kalau pertumbuhan ekonomi enggak. Variable pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat beragam. Diantaranya yakni, konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor impor," kata Enny, saat dihubungi Jum"at (24/5/2019).
Perempuan yang juga berprofesi sebagai penulis ini mengatakan, bahwa iklim investasi tidak cuma dipengaruhi oleh aksi dua hari itu. Akan tetapi, dampak dari adanya kerusuhan selama aksi dapat mengganggu proses jual beli.
"Jadi seperti ini, misalnya kemarin kegiatan di Tanah Abang itu kan terganggu minimal selama dua hari full. Itu kan tidak ada yang buka toko-toko. Sebenarnya kerugiannya itu bukan terus kerugian nominal sekian triliun itu, ya lebay juga. Kerugiannya itu terjadi delay perdagangan," katanya.
"Kalau misalnya harusnya dua hari itu mereka bisa transaksi, bisa berdagang dan bisa perputaran uang maka menjadi tidak ada kegiatan. Tapi barang-barang mereka masih, barang pedagangnya itu tidak hangus tidak hilang, cuma transaksinya menjadi tertunda. Jadi kerugiannya itu potensi kerugian perdagangan," imbunya.
Akan tetapi, Enny menerangkan jika dampak aksi tidak diselesaikan secara tuntas, maka potensi memicu instabilitas.
"Jadi marahnya orang-orang yang tidak puas ini, jika tidak diselesaikan secara tuntas, akan berdampak kepada investor yang hendak berinvestasi. Jadi harus komprehensif melihatnya," pungkasnya.