Persoalkan Silpa APBDes, Pj Kades Bandar Alai Surati Bupati Kuansing Minta Inspektorat Audit Khusus
RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Data terakhir dari Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), tercatat 37 desa di Kuansing yang belum menyerahkan APBDes. Hal ini berdampak molornya pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahap I tahun 2019.
Molornya pencairan DD dan ADD tersebut berdampak pada roda pemerintahan desa yang tidak berjalan baik, seperti terganggunya gaji aparatur desa dan pembangunan di tingkat desa.
Salah satunya di Desa Bandar Alai, Kecamatan Kuantan Tengah. Saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (11/5/2019), Sekretaris Kecamatan Kuantan Tengah, Saprizul sekaligus Penjabat (Pj) Kades Bandar Alai mengatakan, tersendatnya APBDes ini karena tidak ditemukannya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa)) APBDes tahun 2018 yang sebagaimana mestinya.
"Ya, pada masa pemerintahan lama sudah ada anggaran pembangunan yang sudah direalisasikan, tapi masih ada juga sisa anggaran yang belum terealisasikan. Mestinya menjadi Silpa di dalam rekening desa," ujarnya.
Dikatakannya, saat ia menjadi Pj Kades, dirinya mempertayakan Silpa tersebut sebelum penyusunan APBDes.
"Namun Silpa tersebut hanya ditemukan Rp45 juta saja. Semestinya Silpa itu berjumlah ratusan juta rupiah," kata Saprizul.
Terkait hal ini, ia selaku Pj Kades sudah melayangkan surat kepada Bupati Kuansing untuk meminta Inspektorat melakukan pemeriksaan khusus dalam penggunaan anggaran Desa Bandar Alai tahun 2018 lalu.
"Tentu kalau sudah diperiksa khusus oleh Inspektorat, kita akan tahu jumlah Silpa yang semestinya. Dengan adanya audit khusus tersebut apapun hasilnya, maka Kades lama mempertanggungjawabkannya," ucapnya.
Dengan selesainya audit khusus dari Inspektorat, selaku Pj Kades Bandar Alai dirinya, kata Saprizul, bisa melakukan penyusunan APBDes yang merupakan syarat pengajuan dan pencairan DD dan ADD tahap I.
Sementara itu mantan Kepala Desa Bandar Alai insial HY yang dihubungi melalui telepon selular untuk dimintai tanggapannya terkait persoalan ini, tidak memberikan jawaban.
Reporter: Suandri