Dua Remaja Nekad Lempari Mapolda Riau dengan Mercon, Ini Penyebabnya
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dua remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpaksa diamankan polisi, Kamis (9/5/2019) malam. Mereka nekad melempari Mapolda Riau dengan mercon karena diduga tak senang dirazia polisi.
"Tadi kita mengamankan dua orang pelajar SMP, mereka melempari Mapolda dengan mercon. Kemungkinan mereka tidak senang dengan kegiatan yang kita lakukan malam ini," ujar Wakil Direktur (Wadir) Lantas Polda Riau, AKBP Fadly Munzir Ismail, Jumat (10/5/2019) dini hari.
Kedua remaja itu berinisial Iv (17) warga Jalan Karya Bersama, Kecamatan Tenayan Raya dan Wa (17), warga Jalan Hangtuah, Pekanbaru. Keduanya diamankan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sejak Kamis malam, tim gabungan Direktorat Lalu Lintas Polda Riau dan jajaran melakukan razia penetiban balapan liar di Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, dan sekitarnya. Langkah itu buntut dari aksi geng motor yang meresahkan masyarakat, akhir-akhir ini.
Tim yang di-back up Brimob ini mengamankan ratusan unit sepeda motor yang ugal-ugalan di jalan raya. Menurut Fadly, kegiatan ini rutin dilakukan Direktorat Lalu Lintas Polda Riau dan jajarannya.
"Beberapa hari belakangan angka kriminal yang dilakukan oleh pelajar meningkatkan. Dua hari lalu terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh anak di bawah umur yang diduga merupakan anggota geng motor," jelas Fadly.
Fadly menyebutkan, razia akan dilakukan hingga beberapa malam ke depan. Diharapkan, tindakan tegas yang dilakukan pada pembalap liar menjadi efek jera.
"Kita harapkan mereka jera," tegas Fadly.
Mayoritas kendaraan yang diamankan adalah milik pelajar. Fadly berharap para orang tua berperan aktif mengawasi anak-anak mereka agar tidak berkeliaran di tengah malam dan tidak terlibat kriminalitas."Banyak pelajar yang diamankan. Saya imbau kepada orang tua, tolong diawasi anak-anaknya jangan pas keluar dari rumah baik-baik saja begitu di luar motornya dipreteli. Bantu kami, nanti jangan kami (polisi) disalahakan," imbau Fadly. (bbs/cac)