Menpan-RB: Hilangkan Ego Sektoral
PEKANBARU (HR)-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi mengingatkan segenap jajaran pejabat di Riau menghilang ego sektoral dalam menjalan tugas. Hal itu mengingat tantangan yang akan dihadapi pada masa mendatang akan semakin besar. Karena itu perlu dukungan, kerja sama dan rasa gotong royong dalam melaksanakan tugas.
Hal itu dilontarkannya usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Pemprov dan Polda Riau, yang akan membantu proses seleksi pejabat secara terbuka.
Penandatangan Mou Digelar di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau, Senin (16/3).
Menpan RB yakin, dengan kerja sama yang baik antarinstansi diharapkan bisa menghilangkan ego sektoral dan sekaligus contoh untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
"Dengan adanya MoU ini bukan hanya sekedar performa, tapi juga komitmen untuk menanggalkan ego sektoral untuk membangun dan bekerja sama dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan," ujarnya.
"Kita akan lebih mengedepankan apa yang disebut dengan revolusi mental, yakni komitmen atau sikap dalam mewujudkan tata kelola yang lebih baik. Sebagai aparatur negara, harus bisa menjadi suri tauladan bagaimana cara menjalan tugas pemerintahan yang baik dan menjadi abdi negara yang benar-benar jadi panutan bagi masyarakat," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Menpan RB juga berharap proses seleksi para pejabat Pemprov Riau berjalan lancar dan tetap mengacupada ketentuan yang berlaku dalam Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dengan sistem lelang terbuka, kesempatan bagi semua PNS yang berkualitas untuk berkarir lebih tinggi, akan terbuka. Sistem lelang ini, juga sebagai bentuk pengejewantahan dari revolusi mental tersebut.
Harapan senada juga dilontarkan Plt Gubri, Arsyadjuliandi Rachman. Menurutnya, proses assessment yang tengah berlangsung di Pemprov Riau, bertujuan untuk menciptakan aparatur yang lebih baik. "Saya berharap proses ini terlaksana sesuai dengan ketentuan untuk reformasi birokrasi," ujarnya.
Begitupula Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan, mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama tersebut. Dikatakan, pihaknya siap membantu proses assessment di Pemprov Riau terlaksana sesuai ketentuan. Dalam hal seleksi assesment ini, Polda Riau akan membantu dalam hal pelaksanaan uji kompetensi.
"Berapa banyak anggota dari Polda Riau yang akan masuk dalam Pansel ini, saya belum tahu pasti karena ini adalah pertama kalinya Polda Riau dilibatkan. Nanti akan kami tindaklanjuti, dan pada prinsipnya kami siap membantu," kata Brigjen Dolly.
Puji Polda
Sebelum penandatangan MoU, Menpan Yudi menyempatkan diri pelayanan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kriminal (SKCK) dan ruang Intelkam Polda Riau dan dilanjutkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau. Menpan juga sempat bertanya pada masyarakat yang sedang membuat laporan.
Saat mengecek ruang rapat utama Polda Riau, Yudi berhenti sejenak melihat Program Quickwins Polri yang terpampang tak jauh dari ruang rapat. Ia melihat-lihat 8 program yang ada. "(Poin) 5 dan 6 bagus," ujar Yudi seraya memerintahkan stafnya mengambil gambar 8 program Quickwins Polri tersebut.
Adapun poin kelima dari Quickwins Polri tersebut yakni pemberlakuan rekruitmen terbuka untuk jabatan di lingkungan Polri. Sedangkan poin keenam adalah polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib sosial di ruang publik. (nie, dod)