Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rohul Promosikan Tradisi Makan Bukancah
RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berpartisipasi dalam mempromosikan tradisi yang ada di Rohul yakni Makan Bukancah dalam acara Pencanangan eksternal Pembangunan Zona Integritas, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Rohul, Selasa (22/1/2019).
Kepala Disparbud Rohul, Drs Yusmar, MSi mengungkapkan, pada acara yang ditaja oleh BPN Rohul ini, semua pihak mendukung tradisi yang ada di Rohul. Para tamu yang dari luar Rohul meminta tradisi Makan Bukancah ini.
Yusmar menerangkan, makan bukan merupakan kegiatan atau kegiatan sosial kemasyarakatan, melaksanakan makan bersama secara tradisional di beberapa daerah di Kabupaten Rohul.
Ia menambahkan, makan bukancah ini dilaksanakan dengan mengambil sambal atau gulai langsung ke kancah atau kuali yang besar tanpa daun, tanpa dihidangkan atau disuguhkan, sehingga disebut dengan istilah makan bukancah.
Lebih lanjut diterangkanya, pengambilan sambal atau gulai di dalam kancah saat makan bersama ini dilaksanakan oleh semua yang hadir, baik pejabat atau masyarakaat biasa, baik yang dewasa maupun anak-anak.
Diakuinya, saat makan bukan ini menunjukkan kebersamaan, gotong royong dan kebersamaan. Lebih-lebih bagi para pejabat dan orang penting yang menunjukkan kerendahan hati dan berbaurnya para pemimpin dengan masyarakat. Namun tetap kaedah-kaedah dan nilai-nilai adat serta budaya ketimurannya.
Yusmar menerangkan, adapun sambal atau gulai makan bukancah, biasanya terbuat dari berbagai bahan yang bercampur yang melambangkan berbagai status dan kedudukan dalam masyarakat yang menyatu dan saling bersinergi satu dengan yang lainnya.
"Akan tetapi tidak jarang pula sambal dan gulai tradisi Rokan Hulu, berupa sambal / gulai Kacang hijau (Kacang Padi) dengan ayam, salai atau teri, sampai ke udang kecil-kecil. masakan, yang penting masakan ini bisa di masakan dan dinikmati bersama-sama," sebutnya, Rabu (23/1/2019).
Untuk mewakili, makan bukancah ini sekarang pihaknya mulai mengangkat dan munculkan kembali sebagai tradisi dan memiliki nilai-nilai positif yang hidup dan berkembang di masyarakat Rohul sejak dulu.
"Kita ingin tradisi yang baik ini tetap dan bisa dikenal oleh anak cucu kita juga masyarakat luar Rohul, jadi tradisi ini bisa tetap terjaga," pungkasnya.
Dalam acara Pencanangan pengembangan eksternal zona integritas menuju WBK dan WBBM, dihadiri langsung Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau, Drs Lukman Hakim, SH, Sekda Rohul Abdul Haris, SSos, MSi, Kapolres Rohul AKBP M Hasyim Risahondua, SIK, MSi, Ketua PN Pasir Pengaraian Sarudi, SH, Kajari Rohul Freddy Daniel Simanjuntak SH, MHum dan Kakan Kemang Rohul, Syahrudin.
Dalam kesempatan itu, Disparbud Rohul juga ikut berpartisipasi tanjak unak surantau khas Kabupaten Rohul, yang dipakaikan langsung oleh Sekda Rohul Abdul Haris untuk Kakanwil BPN Riau, dan para Forkopimda. (adv)