Sejumlah Mahasiswa Perikanan UIR Lepas Puluhan Anak Penyu di Pantai Pariaman
RIAUMANDIRI.CO, PARIAMAN - Rombongan field trip mahasiswa Prodi Budidaya Perairan (BP) Faperta Universitas Islam Riau (UIR) di Sumbar ditandai dengan pelepasan puluhan anak penyu (tukik) di Pantai Pariaman, Selasa (23/4/2019) petang. Sedangkan di pagi hari, kegiatan field trip diisi dengan kunjungan ke usaha tambak rakyat di kawasan Pantai Sunur, Pariaman.
Ketua rombongan field trip yang juga Ketua Prodi BP Faperta UIR, Ir. T. Iskandar Johan menjelaskan kegiatan lapangan ini sangat membantu mahasiswa untuk melihat secara langsung praktik teknologi budidaya air payau dan air laut.
Sementara Ka. UPTD Konservasi dan Pengawasan SD Kelautan dan Perikanan yang membawahi
Penangkaran Penyu, Ir. Irwansyah saat menerima rombongan firld trip menjelaskan keberadaan UPTD. Terdapat sejumlah instalasi yang berksitan dengan konservasi yang terletak di Pantai Air Manis, Kota Pariaman, Gasan, Pulau Panjang, Danau Singkarak (ikan bilis) dan sebagainya.
Unit penangkaran penyu, kata Irwansyah dimaksudkan untuk penyelamatan penyu dari kepunahan karena selama ini terus diburu oleh manusia atau gangguan alam lainnya.
Di UPTD tersebut terdapat unit hatchery, penetasan telur penyu pada inkubator dan tempat pemeliharaan benih penyu. Penyu memiliki kebiasaan bertelur dengan diklus 5 tahun. Jumlah telurnya mencapai 1.000 butir telur. Ada sekitar 7 jenis penyu antara lain penyu hijau, lekang, pipih dan sisik.
Dikatakan, keberadaan penyu di alam bisa berfungsi sebagai penyeimbang di perairan laut karena bisa memangngsa biota air lain seperti ubur-ubur dalam rantak makanan.
Pada acara pertemuan yang digelar di sula UPTD, diisi dengan presentasi dan pemutaran film tentang migrasi penyu dan tahapan kehidupannya. Pada kesempatan itu sejumlah mshasiswa perikanan mengajukan sejumlah pertanyaan.
Kunjungan di Tambak Rakyat
Rombongan field trip saat mengunjung usaha tambak udang Penamae rakyat yang dikelola oleh Zamzami di kawasan Pantai Sunur, Pariaman. Produksi tambak sistem terpal (mosa) ini sebagian besar diekspor ke Hongkong.
Kepala Teknis Tambak, Ismail menjelaskan usaha tambak ini sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Jumlah tenaga kerja sebanyak lima orang.
Menurut Ismail, keuntungan tambak dengan sistem terpal lebih mudah mengontrolnya dan mudah dalam proses pengeringan tambak pascapanen.
Rabu pagi, rombongan field trip mahasiswa perikanan UIR yang berjumlah 45 orang ini menuju Pulau Sungai Galo di Pesisir Selatan untuk melihat kegiatan pembenihsn ikan kerapu.
Kegiatan yang dipimpin langsung Ketua Prodi BP, Ir. T. Iskandar Johan, MSi bersama tiga dosen yakni Ir. Fakhrunnas MA Jabbar. MIKom, M. Hasbi, SPi, MSi dan Hisra Melati, SPi berlangsung sejak 22-25 April 2019.