Madu Kelulut Sungai Mandau Bakal Diolah Jadi Produk Sabun Kosmetik
RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Madu Kelulut yang dihasilkan dari budidaya lebah trigona ternyata tidak sekedar mendatangkan keuntungan menggiurkan dari hasil panen madunya saja.
Ternyata keluaran dari industri hilir hasil hasil lebah kelulut ini dapat dikembangkan menjadi berbagai macam olahan. Seperti permen, selai, sirup, alat kosmetik, sabun kelulut dan sabun propolis oleh komonitas madu kelulut di Sungai Mandau.
Hal tersebut terungkap saat Bupati Siak Alfedri berkunjung dan meresmikan Rumah Suluk Bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) PT RAPP, di Kecamatan Sungai Mandau, Jumat (29/3/2019).
Pada sempatan itu Alfedri dan jajaran serta didampingi Manajer SHR PT RAPP Syamsuriya M. Hasyim, GM SHR Wan Jakh dan Manajer CD RAPP Beni Logiardi juga meninjau penggilangan padi dan budidaya madu kelulut di Kecamatan Sungai Mandau.
Sarang kelulut dan log atau kayu penyangga sebanyak 5 log yang ditinjau tersebut, merupakan hibah dari petani budidaya madu kelulut Kampung Lalang Sungai Apit, untuk dikembangkan oleh petani kelulut di Sungai Mandau.
Bupati Alfedri berharap kedepan budidaya madu kelulut yang diusahakan warga Sungai Mandau dapat berkembang dan memberikan dampak positif bagi usaha peningkatan ekonomi masyarakat tempatan.
"Budidaya madu kelulut ini sangat menguntungkan. Selain manjur dikonsumsi sebagai suplemen kesehatan, harga madunya tinggi juga propolisnya ternyata juga bisa diolah menjadi sabun" kata Alfedri.
Orang nomor satu Negeri Istana itu berharap melalui program CSR PT RAPP ini, kedepan budidaya madu kelulut dapat dikembangkan melalui usaha pembinaan kepada petani terkait pola pengembangan budidaya lebah kelulut.
Di samping program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan lainnya seperti pengemasan beras, pelatihan budi daya trigona dan UMKM hasil produksi lainnya dapat di kembangkan di Kecamatan Sungai Mandau.
"Perhatian ini patut kita apresiasi. Ini bukti kepedulian RAPP kepada masyarakat melalui program bantuan yang telah diberikan, misalnya terkait budidaya madu kelulut dan pengemasan beras lokal tempatan" sebut Afedri.
Sementara itu Manajer SHR PT RAPP Syamsuria M. Hasyim menjelaskan, pihaknya memfasilitasi budidaya kelulut di Sungai Mandau sebagaimana harapan Bupati Siak saat mengunjungi petani kelulut di Sungai Apit yang juga merupakan mitra program CD perusahaan.
“Terkait pembuatan sabun itu masih dalam uji coba, yang dibuat dari madu kelulut dan sarangnya kita datangkan dari petani kelulut mitra kita di Kampung Lalang. Sementara ini belum dipasarkan karena masih dalam proses pengajuan izin dari BPOM. Untuk produk sabun sudah ada dua jenis yang berbahan madu kelulut dan propolis yang bermanfaat untuk kecantikan” ungkapnya.
Ke depan kata dia, pihak RAPP berencana akan mengembangkan produk sabun tersebut di Kabupaten Siak bersama komunitas masyarakat tempatan, dimana perusahaan akan membantu produsen dalam pengemasan produk agar tumpukannya menarik dan bernilai jual.
Reporter: Darlis Sinatra