Yayasan Baitus Sa'adah Taja Tablig Akbar Riau Bersedekah
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Acara tablig akbar di Masjid Raudhatus Shalihin, Bukit Barisan, Pekanbaru yang ditaja oleh Pendiri Riau Bersedekah, Rabu (27/3/2019) malam, menghadirkan Ustaz Zulhendri Rais untuk mengisi ceramah bertema "Banyak Sedekah Berkah Melimpah".
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran. Dilanjutkan tausiah singkat oleh dai kecil, Fatih Al-Khairi. Tausiah yang disampaikan tentang kasih kepada orangtua. Katakanlah perkataan yang mulia padanya, seperti melakukan perintahnya dan jangan membantah perintahnya, membantu pekerjaan orangtua di rumah misalnya merapikan tempat tidur, ketika beribadan doakanlah mereka.
"Mari hormati orangtua agar kita menjadi orang yang sholeh agar tidak durhaka padanya," ajak Fatih Al-Khairi.
Tausiah dilanjutkan oleh Ustaz Mukhsin salah satu dari tim pembina SMP Sains Quran. Menurutnya, orang-orang yang hadir pada acara itu adalah yang mau bersedekah.
Kemudian, turut serta menyampaikan Baitus Sa'adah yaitu lembaga yang didirikan oleh para ustaz seperti Ustaz Abdul Somad dan tokoh wanita Riau bernama Dr Diana Tabrani.
"Program Baitus Sa'adah, pertama, Program dakwah yang masuk ke perkantoran melalui silabus. Kedua, Program pendidikan, sebuah sekolah SMP Sains Quran di Jalan Hangtuah. Kemudian Rumah tahfiz. Ketiga, program sosial yaitu Riau Bersedekah seperti makanan gratis setiap hari Jumat, memasak 250 bungkus nasi, pengobatan gratis yang sudah berjalan lima bulan," sambungnya.
Lebih lanjut, dalam program jangka panjang, nantinya ada beasiswa bersifat penuh untuk anak yatim piatu. Serta melakukan program orangtua asuh.
Pendiri Baitus Sa'adah program Riau Bersedekah Pekanbaru yang juga Pendiri RSIA Zainab dan RS Tabrani, Dr. Diana Tabrani mengatakan, banyak sekali anak yang putus sekolah, yatim piatu, janda miskin dan yang membutuhkan.
"Tidak hanya melalui beras maupun uang namun melalui ilmu juga khususnya tahfiz. Menghapal dan setor setiap hari setelah Salat Subuh dan Isya di kos Tahfiz Alif," ucapnya.
Lalu sambungnya, biaya mengaji tersebut gratis. Guru ngaji dibayarkan. Para murid tinggal menghafal dan menyetor kepada guru ngaji.
"Kemudian untuk acara tabligh akbar sudah dua kali dijalankan. Pertama di Masjid Nurul Huda pada November 2018 lalu, mengundang ustadz Abdul Somad. Kedua di Masjid Raudhatus Shalihin mengundang Ustaz Zulhendri Rais," jelasnya.
Tiba saatnya Ustaz Zulhendri Rais, berceramah kepada jamaah. Dalam ceramahnya menyampaikan turut bangga dengan adanya dai kecil yang menyampaikan pidato singkat, sebab ia bisa menjadi penerus para ustaz.
Kemudian, dalam ceramahnya disampaikan bahwa sedekah banyak cabangnya. Mulai dari mengucapkan subhanallah Walhamdulillah Wala illa ha illallah wallahu akbar, memberi makan kepada hewan, meskipun kepada semut kemudian hubungan suami istri merupakan berpahala.
Lebih lanjut, hal yang dibahas dalam ceramah adalah membantu orang-orang yang lemah. Di SMP Sains Quran, ada anak yang orangtuanya non muslim menyatakan ketidaksanggupannya membiayai anaknya. Maka sang anak di bawa ke Pekanbaru untuk di asuh.
"Lalu, bagaimana terkait agamanya. Orangtua menjawab terserah kalian, katanya. Sehingga anaknya sekarang menjadi muslim dan bersekolah di SMP Sains Quran, " ucapnya.
Sambungnya, sahabat Rasul bernama Abu Dujanah yang miskin tak punya apa-apa dan punya anak saat selesai sholat subuh tak pernah dzikir dan doa. Nampak oleh nabi dibiarkan selama dua kali. "Waktu ketiga kalinya ia dimarahi nabi yang berkata Hai Abu Dujanah, tak punya hajatkah engkau kepada Allah?" ucapnya
Lalu, Abu Dujanah menjawab, wahai Rasul bukan tak punya hajat aku kepada Allah, aku orang yang fakir dan miskin. Aku punya tetangga yang mempunyai pohon kurma yang condong ke rumahku, jika malam hari terkena angin akan jatuh dan termakan sama anakku. Maka aku harus mengeluarkan dari mulut anakku. Agar tak mempermalukan aku di akhirat kelak.
Rasul bersama sahabat lain, Umar serta Abu Bakar menangis. Sehingga menyuruhnya pulang.
Lalu, Umar bergegas menyusul Abu Dunajah untuk membeli 10 pohon kurma atas perintah nabi. "Rupanya sang pemilik kurma adalah sang munafik, karena jika nabi yang menyuruhnya tak pernah membayar lunas," terangnya.
Kemudian Umar pergi ke masjid dan mengadu kepada rasul. Diceritakan Umar bahwa yang punya kurma adalah seorang munafik.
Mendengar hal itu lalu Abu Bakar bergegas dan meminta izin untuk membeli dan menukar kurma yang dia punya di madinah dengan kurma si munafik. "Sebab kurma paling baik adalah milik abu bakar," ucapnya pada jamaah.
Si munafik menjawab bahwa dirinya punya 11 pohon kurma. 10 pohon ada di pekarangan rumah, sementara satu pohon tersebut berada di depan rumah yang condong ke rumah Abu Dujanah.
Agar kurma yang condong tak berjatuhan saat diterpa angin, si munafik memasang goni supaya tidak jatuh ke lokasi rumah Abu Dujanah. Hasil dari itu, Abu Dujanah tidak pernah mengadu ke rasul.
Hal itu sontak membuat Rasul dan sahabatnya bertanya. Lalu Abu Dujanah pun menceritakan yang terjadi.
Lalu rasul memberi tahu bahwa engkau akan mencicipi kurma. Benarlah saat Abu Dujanah akan pergi sholat subuh pohon kurma yang di depan rumah si munafik telah tiada dan pindah sendiri ke depan rumah abu dujanah.
"Orang kaya yang tidak menafkahkan hartanya maka disebut Qarun yaitu orang yang siftanya tidak patut diteladani dalam kehidupan," tutupnya.
Atas nama pemerintah provinsi Riau yang disampaikan Gubernur Riau, Syamsuar, diwakili Drs. H. Masrul Kasmi, M. Si menyambut baik hal yang dilakukan Riau Bersedekah. Hal ini komitmen yang ditonjolkan kawan-kawan yang memang mempunyai kelebihan rizki untuk membantu bagi yang tidak berpunya di Riau.
"Disadari dengan masih banyaknya yang belum mendapatkan pertolongan. Mulai dari masalah pangan, kesehatan, pendidikan serta layanan sosial. Sehingga harus bersama-sama bahu membahu memberikan pertolongan salah satunya sedekah seperti yang dilakukan Baitus Sa'adah melalui gerakan Riau Bersedekah," ungkapnya.
Dengan adanya acara ini, lanjutnya, akan mendorong tolong-menolong sesama muslim. "Bagi yang berpunya juga agar lebih terdorong melakukan gerakan yang sama baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi," ujarnya.
Turut hadir adik dari Ustadz Abdul Somad yaitu Jamal Somad dan memberi tanggapan dukungan kepada Riau Bersedekah yang ditaja oleh Baitus Sa'adah. "Ke depannya semoga mampu memberikan dukungan kepada orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi, anak-anak putus sekolah, fakir miskin, janda-janda tua bisa terbantu dengan kegiatan Riau Bersedekah ini. Mudah-mudahan program ini terus berlanjut sepanjang perjalanan ini," tuturnya.
Seksi Dakwah Masjid Raudhatus Shalihin, M Yani Sinaga, memberi dukungan penuh kepada Riau Bersedekah terkait acara tersebut. "Semoga acaranya tidak sekali ini dan akan terus berkelanjutan. Kami bersedia menyediakan tempat yang terbaik untuk Riau Bersedekah, karena makin banyak orang bersedekah makin banyak pahalanya," harapnya.