Didukung SKK Migas Sumbagut, PWI Riau Taja Pelatihan Jurnalistik Wartawan Migas dan UKW
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - PWI Riau bekerjasama dengan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menyenggarakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik Wartawan Migas dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Grand Elite Hotel Pekanbaru, Kamis (21/3/2019).
Khusus UKW diikuti 34 orang wartawan baik cetak, online maupun elektronik. 34 orang wartawan ini berjuang meraih predikat kompeten untuk kategori muda.
Kegiatan yang didukung oleh SKK Migas ini dihadiri Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Provinsi Riau Indra Agus Lukman, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Avicenia Darwis, diwakili Kepala Departemen Humas Evy Yanti, dan Ketua PWI Riau H Zulmansyah Sekedang.
Khusus untuk Pelatihan Jurnalistik Migas, diikuti sekitar seratus orang wartawan cetak, online dan elektronik se-Riau.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Avicenia Darwis, diwakili Kepala Departemen Humas Evy Yanti menjelaskan, kerjasama pelatihan dan uji kompetensi ini sebagai wujud komitmen SKK untuk meningkatkan kualitas pengetahuan wartawan khususnya di bidang migas. Selain itu juga untuk membantu para wartawan memiliki sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi.
"Kegiatan ini sebagai kelanjutan kerja sama yang sudah lama terjalin dan berjalan dengan baik. Karena itu, kami meminta bantuan teman-teman wartawan untuk dapat mempublikasikan informasi SKK Migas dan kegiatan rekan-rekan K3S seperti program social responsibility yang dilakukan perusahaan," pinta Evi.
Sementara itu, Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang menegaskan, dalam melakukan tugas jurnalistiknya wartawan harus bisa membedakan kegiatan hulu dan hilir minyak dan gas. Ini penting diketahui, karena instansi yang menanganinya berbeda. Demikian pula kegiatannya berbeda.
"Wartawan juga harus mengetahui kondisi terkini kegiatan migas di Riau," ujar Zulmansyah seraya menyampaikan, wartawan yang meliput migas harus cerdas dan memahami kondisi faktual kegiatan migas. Ini penting bagi wartawan supaya tahu membedakan kegiatan hulu dan hilir migas.
Karena itu, sebut Zulmansyah, melalui pelatihan ini teman-teman wartawan akan tahu bagaimana sebenarnya kegiatan hulu migas tersebut.
"Narasumber memberi penjelasan secara rinci tentang kegiatan hulu dan bagaimana perkembangan terkini migas di industri hulunya," ujar Zulmansyah.
Dalam kesempatan itu, Zulmansyah berharap para mitra agar memberikan pelayanan yang baik kepada wartawan dengan penjelasan informasi yang diperlukan. Jika informasi tersebut sifatnya tertutup dan tidak untuk dipublikasikan para mitra bisa menyampaikab off the record.
"Dalam kode etiknya, wartawan harus menghormati bagian informasi yang dinyatakan off the record. Teman-teman mitra juga bisa menggunakan hak embargo terhadap suatu pemberitaan. Arti embargo itu adalah meminta waktu penundaan publikasi sampai mitra bisa mendapatkan informasi yang tepat atau sahih," terang Zulmansyah.
Tidak jarang, kata Zulmansyah, wartawan salah melakukan konfirmasi ketika ada suatu peristiwa atau kejadian. Misalnya ada pipa minyak yang mengeluarkan api, konfirmasinya ke instansi yang berbeda.
"Karena itu, kami berharap agar para mitra memberikan pelayanan yang baik kepada wartawan dengan memberikan penjelasan informasi yang diperlukan. Jika informasi tersebut sifatnya tertutup dan tidak untuk dipublikasikan para mitra bisa menyampaikan off the record. Dan dalam kode etik, wartawan harus menghormati bagian informasi yang dinyatakan off the record. Teman-teman mitra juga bisa menggunakan hak embargo terhadap suatu pemberitaan. Arti embargo itu adalah meminta waktu penundaan publikasi sampai mitra bisa mendapatkan informasi yang tepat atau sahih," papar Zulmansyah.