Sambil Menangis Pendemo Desak PT SBAL Kembalikan Lahan ke Masyarakat Sakai

Sambil Menangis Pendemo Desak PT SBAL Kembalikan Lahan ke Masyarakat Sakai

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ratusan masyarakat Sakai dari Desa Koto Aman, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, mendatangi gedung DPRD Riau, Senin (11/3/2019). Mereka mendesak agar PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL) mengembalikan lahan seluas 1.500 hektare kepada mereka.

Aksi tersebut dilakukan di gerbang masuk gedung Dewan, dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Selain laki-laki, aksi itu juga diikuti kalangan wanita dengan menyertakan anak-anak mereka.

Kepada Riaumandiri.co, Meri salah satu pendemo tampak berteriak-teriak sambil menangis. Wanita 40 tahun itu, mengaku sudah tujuh hari berada di Pekanbaru, dan menginap di ruas Jalan Sudirman.


Kehadiran dirinya dan ratusan masyarakat Sakai lainnya itu semata-mata berharap mendapat kepastian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk menyelesaikan permasalahan mereka dengan PT SBAL.

''Kami sudah tujuh hari di sini (Pekanbaru, red). Kami hanya makan ubi. Kadang kalau makan nasi, kami bagi beberapa orang,'' ujar Meri mengisahkan.

Dikatakannya, ia rela meninggalkan anak-anaknya di kampung, untuk memperjuangkan hak-haknya. Bahkan dia mengaku rela mati untuk itu.

''Demo ini saya lakukan, agar tiga anak saya bisa bertahan hidup,'' lirih dia.

Aksi Meri rekan-rekannya itu dilakukan bertepatan dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Riau dengan agenda Penyampaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2019-2024. 

Turut hadir dalam kegiatan itu, sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Riau, termasuk Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo.

Reporter: Dodi Ferdian