BEM Unri Taja Lokakarya Nasional Perempuan Pelopor Perubahan

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Di era milenial peran perempuan dalam pembangunan bangsa semakin diperlukan. Hampir di setiap bidang kehidupan, perempuan sudah dapat merambah dan menancapkan eksistensinya.
Namun masih banyaknya perempuan yang belum mampu memaknai keberadaannya dalam hidup berbangsa dan bernegara. Layaknya sebuah ungkapan, perempuan adalah subjek pembangunan, oleh karenanya perempuan harus berbudaya. Karena ketika perempuan berdaya, dia akan mampu memberdayakan dan tidak mudah diperdaya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) menyelenggarakan event bertaraf nasional “Lokakarya Nasional Perempuan Pelopor Perubahan (LNP3) : Perempuan dan Demokrasi” pada Kamis-Minggu, (7-10/3/19) di UPT BPPP Provinsi Riau Jl. Terubuk Tangkerang Barat, Marpoyan Damai Pekanbaru.
Event ini mengundang perwakilan-perwakilan perempuan dari setiap BEM Universitas di seluruh Indonesia yang tergabung dalam aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI).
"Lokakarya ini berangkat dari keresahan kita sebagai perempuan di Indonesia terkait kekerasan pada perempuan yang saat ini menjadi salah satu permasalahan yang bisa diselesaikan di Indonesia. Setiap tahun angka kekerasan selalu meningkat, hingga hari ini kita laksanakan Lokakarya Nasional Perempuan Pelopor Perubahan (LNP3) sebagai satu langkah agar dapat meminimalisir kekerasan itu terjadi," ucap Nurhidayati selaku Ketua Pelaksana.
Latar belakang terselenggaranya event ini antara lain untuk memberi kesadaran serta penguatan bagi para perempuan agar selalu update terhadap isu-isu perempuan yang tersebar di masyarakat dan dapat menghasilkan solusi sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Rangkaian agenda yang cukup padat tidak membuat delegasi yang hadir kelelahan. Sebab di sela-sela acara, panitia menyuguhkan hiburan menarik dengan mengundang orkestra melayu serta UKM Batra yang menampilkan musikalisasi puisi.
Selain seminar yang mengundang pemateri nasional juga diadakan aksi damai dalam rangka peringatan Woman International Day pada 8 Maret lalu. Aksi ini dilaksanakan di CFD Diponegoro pada Ahad (10/3/2019).
Para peserta lokakarya nasional menggelar aksi teatrikal dimana sejumlah mahasiswa dilakban mulutnya. Ini menggambarkan oknum yang melakukan kekerasan terhadap perempuan. Mereka juga membentangkan spanduk, "Kekerasan Meningkat, Perempuan Sekarat. Indonesia Darurat Kekerasan Seksual. Stop Kekerasan terhadap Perempuan. Indonesia Bebas Kekerasan pada Perempuan dan Anak".
Berita Lainnya
- Mahasiswi Asistensi Mengajar lll Sukses Kenalkan Bahasa Asing dan Atraksi Kimia di SMPIT Al-Manar
- Peserta Seleksi SIP Angkatan 50 Polda Papua Gelar Aksi Protes
- Webinar Literasi Digital: Tips Hujan Cuan di Ruang Digital
- Mahasiswa Kukerta Unri Ajarkan Warga Tanjung Balam Cara Membuat Sabun Cuci Piring
- Dinas Pendidikan Riau Luncurkan Program Belajar Baru
- Minggu Ini Siswa di Rohul Mulai Belajar Tatap Muka