Camat Bukit Raya Akui, UIR Penggerak Ekonomi Masyarakat
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Camat Bukit Raya Wahyu Idris mengakui, Universitas Islam Riau (UIR) berkembang menjadi universitas maju dan terkemuka. Ia juga juga faktor penyebab bertambahnya jumlah penduduk dan penggerak perekonomian di Kecamatan Bukit Raya, Marpoyan Damai dan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.
Wahyu menyatakan, perkembangan UIR paralel dengan kemajuan Kota Pekanbaru yang kini berpenduduk 1,2 juta jiwa. Membandingkan kota berjuluk ‘Smart City Madani’ itu sekarang dengan 10-15 tahun lalu, membuat kita berdecak kagum. Walikota Firdaus tak hanya membangun fisik agar merata juga berusaha mengubah mindset (pola pikir, red) warga.
"Mengapa Pemerintah Kota membangun pusat perkantoran di Tenayan Raya karena terjadi ketimpangan dalam pengembangan wilayah. Satu kawasan terlihat crowded (ramai, red) di lain kawasan masih banyak tanah-tanah kosong," kata Wahyu.
Begitu pun Universitas Islam Riau. Perkembangan dan kemajuannya hari ini dengan 15 tahun lalu, sangat berbeda. UIR tak hanya universitas tertua, namun memiliki bangunan fisik yang megah.
"Motor penggerak di Bukit Raya, Siak Hulu dan Marpoyan Damai. Majunya tiga kecamatan yang bersempadan dengan UIR tak dapat dilepaskan dari keberadaan UIR yang memiliki mahasiswa puluhan ribu orang. Kalau tak ada UIR tak kan seperti ini majunya Air Dingin, Tanah Merah dan kawasan-kawasan lain di sekitarnya," aku Wahyu Idris.
Ungkapan itu disampaikan Wahyu Idris dalam Silaturahmi Pimpinan Universitas Islam Riau dengan Camat, Lurah, Kadus, RW dan RT-RT. Dalam silaturahmi yang digelar untuk pertama itu, Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi didampingi sejumlah pejabat struktural. Antara lain Wakil Rektor III Ir H Rosyadi, Kepala BAAK Ir Akmar Efendi, Kepala BAU&P H Zakir Has, SH, MPd, Kepala Biro Keuangan Azwirman, Kepala BHE Dr Ardiansyah, Kepala LDIK Dr Zulhelmy, Kepala BPPA Dr Thamrin, Kepala LPM Dr Agusnimar dan Kepala Bagian Humas & Protokoler Dr H Syafriadi.
Rektor menyampaikan terima kasih kepada Camat, Luruh, RW dan RT. Ia senang bisa bersilaturahmi dengan apartur pemerintahan di tiga kecamatan, tempat rata-rata mahasiswa UIR berdomisili. Kepada aparatur, guru besar ini menyampaikan silaturrahmi dirinya dengan Wakil-wakil Rektor telah dia mulai bulan Ramadhan tahun lalu.
"Kami bersafari ke masjid-masjid di sekitar UIR," tukas Syafrinaldi.
Silaturahmi ini, menurut Rektor, secara substantif sama dengan safari Ramadan tahun lalu. Tak ada tendensi politik.
UIR, lanjut Rektor, menyadari bahwa mahasiswanya rata-rata berdiam di tiga kecamatan itu.
"Kepada pak Camat, pak Lurah, pak Kadus, pak RW dan pak RT kami titipkan mahasiswa kami. Kalau mereka salah bermasyarakat tolong ditegur. Bila mereka melakukan pelanggaran hukum dan etika mohon diingatkan. Beri tahu ke kami. Dan, jangan biarkan mereka tersesat di jalan yang salah," Rektor berpesan.
Silaturahmi diakhiri dengan dialog. Lurah, Kadus, RW dan RT bebas menyampaikan perkembangan pandangan dan pendapat. Termasuk hal-hal krusial yang pernah terjadi yang menimpa mahasiswa UIR di daerah mereka masing-masing.
Selain Wahyu Idris, hadir antara lain Lurah Air Dingin, Lurah Simpang Tiga, Ketua-ketua Forum RW.