Jumlah Dosen Unilak Bersertifikat Bertambah, Bukti Profesionalitas Diakui Negara

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sertifikat dosen menjadi penting bagi sebuah perguruan tinggi, baik sebagai institusi maupun sebagai dosen. Karena sertifikat merupakan bukti kualitas dan profesionalitas dosen diakui oleh negara.
Demikian disampaikan Wakil Rektor I Unilak Dr Junaidi saat ditemui usai penyerahan sertifikat dosen kepada 11 dosen Unilak, Selasa (5/3/2019).
Ke-11 dosen tersebut yaitu Alexander Yandra (dosen FIA), Adia Ferizko (FIA), Sri Roserdevi Nasution (FIA), Wasiah Sufi (FIA), Devie Rachmat Ali Hasan Rifaie (hukum), Boby Samara(Teknik), Ahmad Zamsuri (Fasilkom), Iik Idayanti (FIB), Hardi (Fekon), Sri Wahyuni (FKIP) dan Heleni Filtri (FKIP).
Acara penyerahan langsung dilakukan oleh Wakil Rektor I di aula Pustaka Unilak.
Wajah-wajah dosen Unilak tampak senang. Di penyerahan itu Dr Junaidi mengucapkan selamat kepada ibu/bapak yang lolos.
"Tidak semua orang dapat lolos dengan cepat. Ini termasuk yang cepat bahkan di tempat lain dosen sudah tes empat kali baru lulus," ujarnya.
"Kita bersyukur pemerintah membantu dosen dan kita harus jalankan tugas-tugas agar beban serdos sesuai. Ini merupakan dokumen penting dan akan diserahkan langsung ke dosen. Pesan saya kepada dosen agar laporan BKD (beban kinerja dosen) harus tepat waktu diselesaikan dan wajib terpenuhi," pesan Junaidi.
Kemudian, katanya lagi, dosen untuk melihat data-data di LLDIKTI agar informasi terbaru dapat diketahui. Dosen-dosen Unilak untuk rajin publikasi penelitian," ungkapnya lagi.
Salah satu dosen Defie Rahmat, SH, MH saat diwawancarai mengucapkan rasa syukur.
"Alhamdulillah dengan adanya sertifikasi ini berarti sudah dapat pengakuan atas kinerja sebagai dosen oleh negara. Serdos ini tandanya dosen tersebut telah dinyatakan profesional karena telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan," ujarnya.
"Semoga ini bisa diikuti oleh teman-teman lainnya, dan harapan saya seluruh dosen Unilak serdos. Ini bisa menjadi motivasi bagi dosen untuk meningkatkan kinerja karena setelah menerima serdos ada beban kerja yang wajib penuhi," kata Defie.
"Perasaan senang bahagia karena untuk mendapatkan ini butuh proses, insyallah kami akan meningkatkan kinerja sebagai dosen dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi," ungkap Sri Roserdevi Nasution, Dosen FIA.
Berita Lainnya
- Mendikbud: Tahun Depan Gaji Guru Honorer Tak Lagi dari Dana BOS
- Webinar Literasi Digital: Tips dan Trik Menjadi Youtuber Produktif
- BEM Unri Persembahkan 'Game Change', Dialog Politik Capres dan Cawapres
- Visiting Profesor UIR Kunjungi Pulau Tuba, Dr Sri Amna Kuliah Lapangan dengan Mahasiswa UiTM
- Pemkab Siak-Tanoto Foundation Bersama Kemendikbud RI Bahas Persiapan New Normal Pendidikan
- Komit Hasilkan Penghafal Quran di Kuansing, Program Andi Putra-Suhardiman Diapresiasi Guru Tahfiz