Bupati Kutuk Kades Tak Pro Jokowi Dipanggil Bawaslu Hari Ini
RIAUMANDIRI.CO, KUNINGAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memanggil Bupati Kuningan Acep Purnama terkait ucapannya saat memberi sambutan pada acara deklarasi Jokowi-Ma'ruf Amin di Hotel Purnama Cigugur. Potongan video sambutan politisi PDIP itu viral.
Dalam video yang berdurasi tak kurang dari satu menit itu, Acep mengutuk para kepala desa (kades) yang tak mendukung Jokowi. Karena, menurut Acep, Jokowi telah membangun desa melalui dana desa. Bawaslu menyelidiki ada tidaknya pelanggaran pemilu yang dilakukan Acep.
"Jokowi nyawer ke desa-desa, sehingga desa bisa dibangun, kepala desa bisa diangkat harkat, martabat, dan derajatnya karena berhasil memimpin di desanya. Makanya sampaikan kepada kepala desa dan perangkat desanya, kalau ada yang tidak mendukung Jokowi, berarti laknat," kata Acep dalam video itu.
Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Kabupaten Kuningan Abdul Jalil Hermawan mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi ucapan Acep saat memberi sambutan dalam acara deklarasi terhadap capres dan cawapres nomor urut 01oleh Tim Akar Rumput-Kabupaten Kuningan.
"Kita minta klarifikasi dari bupati (Acep)," kata Komisioner Bawaslu Kabupaten Kuningan, Abdul Jalil Hermawan, Rabu (20/2/2019).
Saat ini, Bawaslu Kuningan tengah mengklarifikasi Acep terkait ada tidaknya pelanggaran pemilu.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai video Acep mengutuk kades yang tak mendukung Jokowi viral, Acep langsung melakukan pertemuan dengan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI). Acep juga membuat pernyataan permintaan maaf.
"Saya sudah bertatap muka dengan APDESI. Tidak ada satu pun niatan saya untuk menghujat, kata laknat itu spontanitas saya ucapkan dari alam bawah sadar. Saya tidak ada niatan," kata Acep dalam keterangan yang diterima detikcom.
Acep mengaku ucapannya itu tak memiliki niatan untuk mengerahkan kades dan perangkat desa mendukung Jokowi.
"Hal tersebut semata-mata karena kekhilafan saya. Dan, saya tidak ada maksud untuk menyinggung para kades dan perangkatnya serta APDESI Kabupaten Kuningan," ucap politisi PDI Perjuangan itu.