LAMR Gelar Pelatihan Pemasaran Gas Alam Terkompresi se-Riau
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar pelatihan pemasaran gas alam terkompresi se-Provinsi Riau. Acara tersebut dihelat di balai adat.
Pelatihan ini ditaja oleh Koperasi Melayu Bangkit Mandiri yang mana merupakan koperasi milik LAMR dan bekerja sama dengan PT Cipta Niaga Gas (NCG) dan PT Lantina.
Hadir dalam acara tersebut ketua DPH LAM, Syahril Abu Bakar, Kepala Dinas Kebudayaan Riau Yoserizal, ketua Koperasi Melayu Bangkit Energi Mandiri, PT NCG, dan PT Lantina.
Ketua Koperasi Melayu Bangkit Energi Mandiri, Hermansyah mengatakan, peserta pelatihan terdiri dari 30 orang yang terhimpun dari 12 Kabupaten/Kota se-Riau di bawah naungan LAMR.
"Kita sebagai salah satu wadah pelaku ekonomi yang dipercayakan PT Lantina dan PT NCG ini merupakan suatu kehormatan bagi kita. Ini tidak sedikit investasi dari penyaluran gas ini, ada Rp 300 milliar. Jadi kita bersyukur kedua perusahaan besar di pusat ibukota Jakarta ini mempercayai kita sebagai marketing. Alhamdulillah LAM merespon secara positif dalam rangka pengembangan memperdayakan anak negeri di negeri sendiri," papar Hermansyah, Senin (21/1/2019).
Sementara itu, perwakilan dari PT Lantina, Dirk J Niode mengatakan, pihaknya menggandeng LAM dalam rangka visi memperdayakan masyarakat.
"Masyarakat harus belajar dan memanfaatkan seoptimal mungkin pemanfaatan gas ini. Karena kita lihat momentumnya saat ini. Dalam mengelola sumber daya ini kita ingin masyarakat tak hanya jadi penonton tapi pemain," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPH LAM Riau Syahril Abu Bakar mengatakan, pihaknya mendukung diadakannya pelatihan tersebut. Menurut dia, dengan diadakannya pelatihan tentang pemasaran gas tersebut, akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat akan keperluan gas.
"Kita tahu di Riau potensi gas sangat besar, dan masyarakat yang memerlukan gas sangat banyak, sementara marketingnya belum terkemas dengan baik. Disinilah peran lembaga adat menggandeng dua perusahan besar ini bersama sama dengan koperasi lembaga adat. Untuk mengelola gas ini tepat guna tepat sasaran," tukasnya.
Untuk diketahui, pelatihan tersebut akan berlangsung selama dua hari, mulai Senin 21-22 Januari 2019, dan masing masing pihak berharap agar berkelanjutan.