Samuel, Disiksa Ayah Tiri dengan Siraman Air Keras Hingga Luka Bakar di Wajah
RIAUMANDIRI.CO, MAGETAN - Di usianya yang masih belia, Samuel Kristian harus menanggung siksaan dari ayah tirinya. Ia disiram air keras hingga luka bakar tertinggal jelas menutupi separuh wajahnya.
Latar belakang ekonomi Samuel yang berasal dari keluarga miskin juga seolah menambah beban hidupnya. Namun bocah yang kini menginjak usia 11 tahun itu pantang menyerah.
Di sela kesehariannya sebagai seorang pelajar, Samuel aktif membantu ibunya membuat batu bata. Tak peduli meski warga Dusun Donowangsan, Desa Patihan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan ini sesekali memegangi dadanya sambil menahan sakit.
"Dia memang sesak napas sejak disiram air keras sama ayah tirinya," tandas sang ibu, Ismiatun (41) saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/1/2019).
Meski tak pernah mengeluh, namun tiap kali sesak itu mendera, Samuel tak sanggup membendungnya. Tiap kali kambuh, ia pun meminta Ismiatun untuk mengantarnya ke puskesmas.
"Hanya bayar Rp 10 ribu (biaya administrasi, red) dan pulangnya dapat obat," lanjutnya.
Namun usaha pembuatan batu bata merah yang dilakoni Ismiatun saat ini juga sedang mandeg. Menurut ibu dua anak ini, modalnya habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat nenek Samuel yang sedang sakit.
"Kalau pulang sekolah Samuel biasanya membantu menjemur bata merah. Kadang mencampur tanah bahan bata juga. Tapi sekarang ini berhenti sementara mas, neneknya Samuel sakit dan modal akhirnya habis buat kebutuhan sehari-hari," terangnya.
Kisah hidup Samuel kemudian menjadi viral di media sosial. Unggahan tentangnya pun membuahkan banyak respons positif.
Untungnya sejak Samuel mengalami nasib tragis tersebut, sang ayah tiri akhirnya diamankan oleh polisi dan dibui. Fakta ini mengklarifikasi pernyataan di media sosial yang mengatakan Samuel kerap disiksa oleh ayah tirinya. Kejadian penyiraman air keras juga sudah berlangsung lama.
Namun memang kondisi Samuel sudah lama membuat banyak warga merasa iba lalu memberikan bantuan untuk keluarganya.
"Alhamdulillah banyak yang menaruh iba dan memberikan bantuan uang dan ada juga kiriman sepeda dari daerah-daerah yang tahu kondisi Samuel. Dari desa tiap bulan dapat bantuan beras juga," ungkapnya.