BPN Prabowo-Sandi: Pemerintah Lambat, Acuh dan Tak Peduli Terhadap Masalah Sosial
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Tahun 2017 lalu Indonesia digemparkan dengan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, di mana puluhan anak meninggal dunia. Pemerintah dirasa acuh, lambat dan kurang perhatian dalam menangani ini.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Ia merasa pemerintahan saat ini seolah acuh dan tak hadirnya negara dalam bermasyarakat.
“Saya sangat prihatin, banyak anak di negeri ini yang kelaparan dan kekurangan gizi hingga mengakibatkan mereka meninggal dunia. Pemerintah saya rasa lambat, acuh dan tak tampak kehadiran pejabat-pejabat pemerintah untuk membantu mereka yang membutuhkan," ujar Anggawira yang juga caleg DPR RI Dapil Jabar VIII dari Partai Gerindra, Rabu (16/1/2019).
Politisi Gerindra ini menambahkan, sangat ironis Indonesia yang dikenal sebagai negeri yang kaya dan subur, namun tidak mampu memakmurkan rakyatnya akibat penguasa yang lalai.
"Memang sangat disayangkan. Kita tinggal di negeri yang sangat kaya, tapi masih banyak rakyat yang belum makmur dan sejahtera," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya pada Senin (14/1) lalu, bahwa Indonesia adalah negara yang kaya tetapi rakyatnya miskin. Indonesia saat ini telah melupakan sejarah keras bangsanya sendiri.
“Kita harus ingat, persaingan antar bangsa itu keras. Sejarah peradaban manusia ribuan tahun itu keras. Jangan kita bergantung pada bangsa lain. Jangan kita berharap bangsa lain akan baik dan kasihan pada kita” ujar Prabowo.