Disdik Riau Ingatkan Sekolah yang Belum Serahkan Laporan Dana BOS 2018
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau meminta sekolah SMA/SMK sederajat di Riau untuk segera menyerahkan laporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2018.
Permintaan itu disampaikan langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Rudyanto, Senin (14/1/2019). Hal ini mengingat masih ada sebagian sekolah yang belum menyerah laporan dana BOS.
"Bagi yang sudah menggunakan dana BOS segera menyampaikan laporan, sehingga kita bisa proses lagi anggaran kedepannya," kata mantan Penjabat Bupati Indragiri Hilir ini.
Karena menurut Rudyanto, jika laporan BOS belum diserahkan, akan berpengaruh terhadap dana BOS 2019.
"Sebab ini saling berkaitan. Kalau tak diserahkan ke kita nanti anggaran BOS-nya akan ditahan, sehingga operasional sekolah menjadi terhambat," terangnya.
Disinggung kapan dana BOS 2019 cair, Rudyanto menjelaskan saat ini Disdik sedang mempersiapkan administrasinya. Salah satunya menunggu laporan BOS 2018.
"Karena prosesnya panjang ada penetapan angka-angka, laporan penggunaaan dana BOS, kemudian nanti ada diteken Pak Gubernur Riau," papar dia.
Setelah semua proses itu selesai, maka selanjutnya dana BOS bisa segera dicairkan. Untuk itu pihaknya mengingatkan kembali agar sekolah segera melaporkan dana BOS sebelumnya, karena bagaimanapun dana BOS ini untuk operasional sekolah.
"Jadi secepatnya kita cairkan. Sekarang sudah banyak sekolah yang menyampaikan laporan dana BOS-nya. Tapi kita perlu ingatkan lagi bagi sekolah yang belum. Saya juga sudah minta manajemen BOS untuk menegur sekolah yang lambat menyerahkan laporan. Kalau sampai tiga kali tak juga, sekolah bersangkutan kita panggil apa persoalannya belum menyerahkan laporan," tegas dia.
Ditanya tahun ini apa ada peningkatan dana BOS, Rudyanto menyatakan tidak ingat detail angkanya. Namun yang jelas dana BOS tersebut berdasarkan jumlah siswa.
"Kalaupun ada peningkatan tak signifikan, karena jumlah siswa yang keluar dan masuk hampir sama. Jika ada peningkatan mungkim beda-beda sedikit saja dari sebelumnya," Rudyanto.