Ustaz Mustafa Umar: Zikir dan Muhasabah Jadi Inspirasi Pergantian Tahun

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Menyambut pergantian tahun 2019, Pemerintah Provinsi Riau bersama Forum Komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), tokoh masyarakat, dan ASN menggelar zikir dan muhasabah di ruang Pauh Janggi, Gubernuran, Senin (31/12/2018) malam. Ustaz Mustafa Umar sebagai penceramah.
Hadir di acara itu Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, pimpinan Pondok Pesantren Babussalam, Ismail Royan, dan ratusan santri Pondok Pesantren Babussalam.
Ustaz Mustafa Umar, dalam tausiahnya menyampaikan, kegiatan zikir yang diadakan pada malam pergantian tahun ini, menjadi inspirasi. Hal ini bisa dibudayakan di tahun-tahun berikutnya.
"Sekarang ini dilanda kegelisahan. Bencana demi bencana yang melanda negeri. Benar, gempa adalah gejala alam. Tetapi sebenarnya, kita lihat ayat-ayat Alquran, Allah tidak menyebut siapa pelakunya. Mengapa tak disebut? Karena sudah dimaklumi. Apabila bumi ini diguncang, semua sudah maklum. Siapa pelakunya, jin, manusia? Tidak, tapi Allah SWT,” kata Ustaz Mustafa Umar.
Mustafa Umar mengatakan, tujuan diadakan zikir dan doa bersama adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mengingatkan kembali apa-apa yang telah dilakukan pasa masa lalu.
“Berzikir kita, mengingat Allah. Bisa jadi, bencana-bencana tersebut ulah tangan kita sendiri. Mungkin di antara kita melakukan kemaksiatan. Mungkin Allah murka dengan yang kita lakukan," kata Ustaz Mustafa Umar.
"Tidak ada di antara kita yang tidak melakukan kesalahan. Mari kita memohon ampun. Mari kita bersama, dengan merendahkan diri dengan hati yang ikhlas, meminta ampun kepada Allah," imbaunya.
Usai memberikan Tausiah, ustad Musthafa Umar langsung membacakan doa, terlihat beberapa jemaah meneteskan air mata. Begitu juga Wan Thamrin Hasyim. Kepalanya tertunduk. Doa pun ditutup dengan pembacaan surat Al-Fatihah. Dilanjutkan dengan zikir yang dipandu oleh pimpinan Pondok Pesantren Babusaalm, Ismail Royan.
Sementara itu, Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mengatakan di tahun 2018, Indonesia banyak dilanda bencana. Hal ini harus menjadi introspeksi diri bagi semua masyarakat.
Deretan bencana yang terjadi di Nusantara, antara lain, bencana gempa bumi di NTB, tsunami di Sulawesi Tengah, tsunami Selat Sunda, dan baru-baru ini angin puting beliung di Cirebon.
"Kita lihat peristiwa di tahun ini, banyak bencana. Kita mesti intorpeksi diri. Makanya, saya dan Pak Sekda, memutuskan untuk mengadakan zikir bersama. Rencananya, kami juga mengundang Ustaz Somad, tapi beliau ada acara di Aceh," kata dia.
"Mari kita sama-sama berdoa, agar negeri kita dijauhkan dari bencana dan balapetaka. Mari kita bersama-sama, kita satukan tekad kita, doakan negeri ini untuk lebih baik ke depan," tambahnya.
Reporter: Nurmadi