Vaksinasi MR di Inhu Gagal Capai Target
RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Pelaksanaan vaksinasi MR di Kabupaten Indragiri Hulu tampaknya akan gagal mencapai target. Pasalnya, hingga Selasa (25/12/2018) kemarin, pencapaian vaksinasi MR di Inhu baru mencapai 57,38 persen. Data itu berdasarkan laporan dari masing-masing puskesmas yang ada di Inhu.
Angka itu jauh dari yang ditargetkan oleh Pemkab Inhu sebelumnya, yakni berkisar 95 persen mengikuti target nasional.
Zuhariah, Kasi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Matra Dinkes Inhu menjelaskan penyebab rendahnya pencapaian vaksinasi MR Kabupaten Inhu tersebut.
"Kendalanya karena keraguan masyarakat terkait kehalalan vaksin MR," kata Zuhariah di ruangannya, Kamis (27/12/2018).
Zuhariah menyebutkan pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi ulang ke sekolah-sekolah. Namun sayangnya, penambahan peserta vaksinasi MR tidak meningkat secara signifikan.
"Saat dilakukan sosialisasi ulang, paling hanya 20 siswa yang diberikan vaksinasi MR, sementara selebihnya menolak. Alasannya, orangtua siswa yang tidak mengizinkan," kata Zuhariah.
Zuhariah mengaku kecewa dengan pencapaian tersebut. Pasalnya sebelum isu bahan vaksin MR menjadi polemik di tengah masyarakat, pencapain vaksinasi MR di Kabupaten Inhu meningkat drastis. Bahkan ia menyampaikan, Sekda Inhu sempat menargetkan pencapaian hingga 97 persen. Namun melihat kondisi saat ini mustahil mencapai target sebesar itu.
Masa pelaksanaan vaksinasi MR sebelumnya sudah dua kali mengalami perpanjangan. Namun menurutnya selama masa perpanjangan itu, peningkatan jumlah peserta vaksinasi MR tidak signifikan. Berdasarkan catatan pada tanggal 29 September 2018, pencapaian vaksinasi MR di Kabupaten Inhu mencapai 41,94 persen dan menempati terbanyak ketiga di Provinsi Riau, berada di bawah Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Pelalawan.
Setelah tiga bulan berlalu, pencapaian vaksinasi MR di Kabupaten Inhu hanya mencapai 57,38 persen dan menempati urutan ke empat terbanyak di Provinsi Riau. Data ini kemungkinan masih akan bertambah, namun tidak signifikan.
Pasalnya, sejumlah Puskesmas masih akan bekerja selama empat hari masa kerja efektif hingga tanggal 31 Desember 2018.
"Waktu kerja efektif puskesmas tinggal empat hari lagi, biasanya ada puskesmas yang melaporkan akhir bulan. Tapi kalau Posyandu biasanya sudah enggak ada lagi di akhir-akhir bulan seperti ini," kata Zuhariah.
Terkait pencapaian saat ini, Dinkes Inhu juga tidak bisa memastikan apakah akan ada masa perpanjangan atau tidak.
"Kita hanya pelaksana saja, kebijakannya ada di pemerintah pusat," tandasnya.
Reporter: Eka Buana Putra