Bupati Meranti Beri Kuliah Umum di Kampus AMIK Selatpanjang
RIAUMANDIRI.CO, MERANTI - Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir menyamaikan kuliah umum kepada mahasiswa Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Selatpanjang, di aula Kantor Bupati Meranti, Kamis (20/12/2018).
Kuliah umum tersebut untuk berbagi informasi dan meningkatkan optimisme mahasiswa AMIK menyongsong masa depan
Dalam sambutannya, Direktur AMIK Selatpanjang Zulfikri, M.Kom mengatakan, kampus yang dipimpinnya masih tetap eksis di usia 15 tahun dan diharapkan ke depan akan semakin eksis saat nantinya dikendalikan oleh Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti. Diwacanakan dalam waktu dekat, Yayasan Insani Bengkalis akan menyerahkan AMIK Selatpanjang kepada Pemda Meranti.
Sejauh ini jumlah mahasiswa AMIK Selatpanjang sebanyak 800 orang. Alumni AMIK tersebut telah bekerja di instansi pemerintah dan swasta. Ke depan dalam rangka meningkatkan kualitas Kampus, akan dibukanya Jurusan baru yakni desain komunikasi visual yang saat ini tengah dikomunikasikan dengan UGM Yogjakarta. Dikatakan Zulfikri, AMIK Selatpanjang berencana akan meningkatkan status jenjang pendidikan menjadi S 1 dan menjadi universitas atau institut.
Pada kuliah umum dengan tema "Kemajuan Teknologi dan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan" itu juga menghadirkan pembicara lain yaitu mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar, Ketua KPID Riau Meranti Falzan Surahman, dan Direktur AMIK Selatpanjang Zulfikri, M. Kom.
Bupati Kepulaun Meranti Irwan Nasir mengatakan bahwa Pemda Meranti memberikan perhatian yang besar untuk memajukan AMIK.
"Jika sekarang baru ada 2 jurusan harapan saya ke depan bisa ditambah dan meningkat menjadi institut bahkan universitas," ujar Bupati disambut tepuk tangan mahasiswa.
Lanjut Bupati, sejak dua tahun yang lalu Pemkab Meranti sudah berencana membangun gedung baru AMIK Selatpanjang. Ketika itu Pemkab Meranti telah menyiapkan dua lokasi yakni SMK 3 dan daerah Gogok Kecamatan Tebing Tinggi Barat. Namun, kata Irwan, perlu dilakukan komunikasi lebih lanjut.
Bupati Kepulaun Meranti berharap mahasiswa harus punya komitmen pada diri sendiri dengan filosofi membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa.
"Kenapa daerah kita sering kalah bersaing dengan daerah lainya karena kita selaku berpikir secara tradisional mengacu pada yang dilakukan orang dulu. Harusnya sebagai mahasiswa dalam menetapkan sesuatu pilihan harus memiliki landasan berpikir yang jelas," ucap Bupati.
Selanjutnya Bupati memaparkan, Apa itu Era 4.0 yang juga dikenal dengan revoluasi industri generasi ke-IV. Era di mana telah ditemukannya komputer dan internet yang membuat perubahan luar biasa pada dunia.
Bupati memaparkan, internet membuat manusia terpaksa berkompetisi cepat jika ingin sukses dan selamat. Bahkan internet membuat semua menjadi mudah, murah, efisen, dan cepat. Dicontohkan Bupati dengan sosial media orang tidak perlu lagi harus punya toko jika ingin berjualan, tapi cukup dengan memanfaatkan internet saja, mulai dari berjualan hingga bertransaksi.
"Sebagai mahasiswa harus memahami dan menyikapinya dengan baik, karena bangsa yang unggul adalah bangsa yang paling cepat dengan penguasaan teknologi digital," ucapnya.
Lebih jauh disampaikan Bupati, manusia harus bisa mengatasi berbagai tantangan. Kuncinya bagaimana setiap orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di dunia. Dan itu hanya bisa dicapai jika individu memiliki kompetensi.
"Individu yang kuat adalah individu yang dengan kompetensinya mampu menyesuaikan diri terhadap semua perubahan yang terjadi," ujar Bupati.
Salah satu media untuk meningkatkan kompetensi agar SDM mampu berkompetisi dikatakan Bupati adalah Kampus AMIK Selatpanjang. Namun untuk menjadi kampsu yang bisa diandalkan, AMIK harus terus mengembangkan diri mulai dari kurikulum, kapasitas dosen, kualitas pengajaran, dan fasilitas kampus.
Paparan Bupati selanjutnya terkait pembangunan ekonomi di perbatasan. Dikatakan Bupati, bicara pembangunan ekonomi di perbatasan sangat erat kaintannya dengan ekonomi Indonesia dan ASEAN karena menghubungkan kerja sama antarnegara. Seperti Meranti mempunyai hubungan dagang yang kuat dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.
Seperti yang terjadi saat ini, Meranti merupakan pengekspor terbesar sagu, arang, dan kelapa yang merupakan komoditas besar pendongkrak perekonomian Meranti.
"Agar sukses kita harus mengetahui komoditas dan produk apa yang laku di Malaysia dan Thailand dan lainnya, barulah nanti terjadi peningkatan perekonomian Meranti," jelas Bupati.
Sementara itu, Wan Abu Bakar dalam kuliah umumnya di hadapan mahasiswa AMIK, menyatakan sangat setuju dengan rencana peningkatan status AMIK menjadi universitas. Alasanya, untuk berkembang sebuah kampus harus memiliki banyak jurusan dan berstatus universitas.
"Saya sangat mendukung itu karena Meranti tidak akan maju jika tidak memiliki SDM yang berkualitas, dan salah satu tempat mencetaknya adalah AMIK Selatpanjang," ucap Wan.
Senada dengan Bupati, mantan Gubernur Riau ini juga mengajak mahasiswa untuk tidak lagi berpikir secara konvensional, tapi harus memiliki pola pikir maju dan berkembang salah satunya dengan memanfaatkan teknologi internet.
Di samping itu, ujar dia, sebagai masyarakat melayu yang agamis, mahasiswa jangan larut pada hal yang bertentangan dengan nilai asusila.
"Teknologi juga jangan sampai merusak nilai budaya, karena Allah akan mengangkat derajat orang yang berahlak dan berilmu," ucapnya.
Pembicara selanjutnya Ketua KPID Riau Falzan Surahman, menurutnya Era 4.0 disebut juga dengan era robotik dan digitalisasi di mana tenaga manusia lambat laun akan tergantikan dengan robot dan pemanfaatan teknologi digital.
"Jika ingin selamat mahasiswa harus mampu memanfaatkan teknologi digital, dan AMIK dapat menjadi penggerak untuk meningkatkan kualitas SDM menguasai digitalisasi," ucap Falzan.
Terkahir, didasari pemaparan Direktur AMIK Zulfikri M.Kom yang menjelaskan rencana pembuatan desa tekno park di Sendaur dan Anak Setatah, disambut positif oleh Bupati Meranti. Bahkan Pemkab Meranti telah merencanakan pembuatan tekno park di Desa Sungai Tohor dengan jumlah investasi bantuan pemerintah pusat sebesar Rp60 miliar.
"Di situ diintegrasikan bagaiman membangun lingkungan yang lestari. Di mana dengan teknologi Digitalisasi hasil perkebunan rakyat bisa dikembangkan, dan saya menawarkan kepada AMIK untuk menjadi motornya. Sebuah konsep baru mengembangkan potensi Gambut melalui science tecno park," pungkas Bupati. (Humas Meranti).