Tentara Israel Serbu Kantor Olimpiade Palestina
RIAUMANDIRI.CO, RAMALLAH - Pasukan Israel mendatangi kantor Komite Olimpiade Palestina di Ramallah untuk mencari pelaku serangan teror. Seperti dilansir Haaretz, Jumat (14/12), tentara datang tepat sebelum rapat diadakan.
Dalam sebuah video yang diterbitkan di halaman Facebook saluran olahraga Palestina, tentara Israel terlihat memisahkan peserta rapat ke sebuah ruangan didekatnya sambil berteriak dan berdebat.
Dalam rekaman video itu seorang pria mengatakan bahwa tentara Israel meminta mereka menyerahkan rekaman itu. "Tolong, tidak, tolong, kami berkumpul di sini untuk pertemuan resmi Komite Olimpiade Palestina," ujar pria lainnya kepada tentara.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajoub mengecam tindakan militer Israel itu. Ia menyebut insiden itu sebagai serangan kejam oleh rezim penjajah Israel pada olahraga Palestina khususnya, dan seluruh rakyat Palestina. Pasukan Israel dinilai telah melakukan kekerasan verbal dan fisik.
Rajoub mengatakan ia akan membuat pengaduan kepada organisasi olahraga internasional atas insiden itu.
Pada Senin (10/12), tentara Israel juga menyerbu kantor berita resmi Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Tindakan tentara ini dilakukan sehari setelah insiden penembakan terjadi di luar permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Wafa, layanan berita Otoritas Palestina, mengatakan di situsnya bahwa pasukan keamanan Israel memasuki ruang server dan pergi setelah mendapatkan rekaman video di kantor utama Wafa di kota Ramallah, Tepi Barat.
"Mereka pergi dari kantor agensi setelah mereka mengambil salinan rekaman kamera keamanan," katanya.
Cuplikan video amatir di situs web Wafa menunjukkan lima tentara berada di dalam ruang berita. Mereka menginstruksikan karyawan untuk membuka sebuah ruangan.
Tentara Israel juga meminta Wafa untuk menyerahkan rekaman kamera keamanan.
Persatuan jurnalis Palestina mengutuk serangan Israel terhadap kantor Wafa. Mereka menyebut serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan yang dilakukan oleh tentara pendudukan terhadap semua media Palestina.