Acara Jokowi Sepi, Ferdinand: Mestinya Kapitra Kerahkan Massa
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir jumlah pengunjung acara pembukaan BTN Digital Start-up 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (7/12), yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan, seharusnya mantan pengacara Habib Rizieq Shihab yang kini jadi politikus PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, mengerahkan massa agar acara tersebut ramai.
Ferdinand Hutahaean juga mengunggah artikel berita online dengan judul "Paspampres Singkirkan Bangku Kosong di Acara Jokowi." "Mestinya Kapitra kerahkan massa ke acara ini biar Presiden ga malu begini. Jangan bandingin dengan 212," kata Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya Kompas.com melaporkan menjelang kedatangan Presiden Jokowi ke acara peresmian pembukaan BTN Digital Start-up 2018, bangku yang disediakan untuk peserta di barisan tengah dan belakang masih banyak yang kosong.
Panita acara dan Pasukan Pengamanan Presiden kemudian menyingkirkan bangku-bangku tersebut ke luar ruangan. Laporan Kompas juga menyebutkan seharusnya acara tersebut dihadiri oleh 2.000 anak muda, namun pukul 09.00 WIB, masih ada sekitar 500 bangku yang belum terisi.
Menurut laporan Antara, dalam pidato, Presiden menginginkan banyak usaha rintisan atau start up kecil yang berorientasi ekspor. "Saya ingin banyak rintisan kecil yang ekspor, misal fesyen, handicraft, kopi, buah lokal," kata Presiden Jokowi.
Menurut Kepala Negara, usaha rintisan terkait produk-produk itu tidak bisa masuk dalam jaringan karena masih ada persoalan teknis yang harus diselesaikan secara offline.
Presiden juga menyebutkan bahwa Revolusi Industri 4.0 membuka peluang bagi masuknya pendatang baru ke dalam jaringan bisnis.
"Ada perubahan cepat, dunia sedang mencari kondisi normal yang baru, siapa yang bisa merespons secara cepat, dia yang akan mendapat keuntungan," katanya.
Kondisi seperti itu, katanya, memberi kesempatan kepada yang kecil untuk mencuri kesempatan.
"Ini kesempatan bagi yang kreatif dan inovatif untuk menyalip di tikungan," kata Jokowi.
Ia juga menyebutkan bahwa ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2017 memberi kontribusi sebesar 7,3 persen kepada PDB.
"Ini cukup besar saat pertumbuhan ekonomi kita sekitar 5,1 persen, tahun 2018 diperkirakan kontribusinya 8,5 persen terhadap PDB," katanya. Presiden Jokowi juga menyebutkan saat ini ada tujuh unicorn terbesar di Asia di mana empat dari Indonesia.