Andi Arief: Tim Jokowi Kerjanya Hilangkan Sejarah
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menuding Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin kerap menghilangkan sejarah. Sebab, menurutnya, ada program-program era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diklaim baru diterapkan di era Presiden Jokowi.
"Tim Jokowi ini kerjanya menghilangkan sejarah," tutur Andi mempublikasikan lewat akun Twitternya, Selasa (4/12).
Sebelumnya, Sekjen PPP yang juga Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, menyebut Program Keluarga Harapan (PKH) di era Jokowi lebih baik daripada bantuan langsung tunai (BLT) yang diterapkan SBY.
Andi tidak setuju dengan pernyataan itu. Dia menegaskan bahwa PKH merupakan program pemberian bantuan jaminan sosial kepada warga sangat miskin yang sudah diterapkan di masa kepemimpinan SBY. Baginya, keliru jika PKH disebut baru diterapkan di era Jokowi.
"Sekjen PPP bilang PKH ada di era Jokowi. Sebaiknya tanya sama menteri [sosial] terdahulu, Khofifah Indar Parawansa dan Ustaz Salim Segaf," tutur dia.
"Ini juru bicara Jokowi enggak ngerti bahwa PKH dan BLT itu dua-duanya program SBY," ucapnya.
Andi mengklaim bahwa PKH adalah salah satu program terbaik di Asia pada 2012. Dia bersyukur apabila Jokowi meningkatkan PKH, baik dari anggaran maupun keluarga penerima. Namun, menurut dia, salah besar jika PKH disebut program baru rezim Jokowi.
Andi lantas menyebut ada tindakan lain dari TKN Jokowi-Ma'ruf yang juga seolah ingin menghilangkan riwayat peran SBY. Misalnya, pembangunan infrastruktur yang dimulai pada era SBY, namun diklaim baru dibangun Jokowi.
Meski begitu, dia tidak merinci pembangunan infrastuktur apa yang dimaksud. Andi hanya mengaku tidak berusaha untuk mengungkit peran SBY, tetapi lebih menyelamatkan sejarah.
"Kalau soal program diganti namanya dan diganti kartu juga, enggak masalah. Asal program semula tidak dihilangkan jejak sejarahnya," tutur Andi.