Ini yang Terungkap dari Prarekonstruksi Kebrutalan Haris Simamora, Pembunuh Satu Keluarga
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Polisi menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Tersangka Haris Simamora memperagakan sejumlah adegan dalam prarekonstruksi tersebut.
"Ini kan baru prarekonstruksi. Artinya, nanti dari penyidik akan membuat beberapa agenda berkaitan daripada si pelaku ini dan beberapa dari saksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (19/11/2018).
Prarekonstruksi itu digelar di Mapolda Metro Jaya. Setelahnya polisi akan menggelar rekonstruksi yang direncanakan pada Rabu, 21 November 2018.
Haris membunuh satu keluarga yang terdiri dari Daperum Nainggolan dan istrinya Maya Ambarita serta kedua anaknya Sarah dan Arya. Haris membunuh Daperum dan Maya dengan linggis, sedangkan Sarah dan Arya tewas dicekik Haris.
Setelah membunuh satu keluarga itu, Haris pergi menggunakan mobil Nissan X-Trail berwarna silver dengan nomor polisi B-1075-UOG milik Daperum. Haris kini sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia terancam hukuman mati.
Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam prarekonstruksi tersebut:
- Ada 35 adegan yang diperagakan
Dalam prarekonstruksi itu, Haris memperagakan 35 adegan. Sebenarnya total adegan ada 57 tetapi dalam prarekonstruksi itu, Haris hanya melakukan 35 adegan.
"Ada 57 adegan (dalam rekonstruksi), tidak semua, hanya 30-an ya (dalam prarekonstruksi)," ujar Argo.
Haris, yang mengenakan baju tahanan warna oranye, memperagakan adegan saat menghabisi nyawa Daperum dan Maya. "Nanti akan mengecek keterangan tersangka, dari pertama kejadian sampai yang bersangkutan meninggalkan TKP," imbuh Argo.
- Haris tusuk leher Daperum dan Maya 3 kali
Haris awalnya memeragakan adegan mengambil linggis untuk membunuh Daperum dan Maya yang sudah tertidur. Linggis itu berada di dapur rumah Daperum.
Dia kemudian memukul Daperum dengan linggis yang sedang berada di ruang keluarga. Daperum pingsan akibat pukulan tersebut.
"Kemudian tersangka HS memukul keras sebanyak 1 kali kepala bagian atas kepala korban Daperum Naninggolan dengan menggunakan sebuah linggis sehingga menyebabkan korban Daperum Nainggolan pingsan atau tidak bergerak," kata Kanit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino membacakan adegan tersebut.
Mengetahui suaminya dipukul, Maya lalu terbangun. Haris juga langsung memukul Maya dengan linggis sebanyak satu kali.
Namun Maya masih tersadar sehingga akhirnya dipukul kembali oleh Haris sebanyak 2 kali. Pukulan juga kembali diarahkan kepada Daperum.
"Setelah 2 korban udah terlihat pingsan atau tidak bergerak. Tersangka HS kembalu memukul korban Daperum sebanyak dua kali," ujar Malvino.
Tak berhenti di situ, Haris juga menusuk leher Daperum dengan linggis sebanyak tiga kali. Hal yang sama juga dia lakukan terhadap Maya.
"Setelah itu tersangka HS menusuk leher Daperum Nainggolan dengan menggunakan bagian linggis yang tajam sebanyak tiga kali sehingga menyebabkan darah keluar sangat banyak dari bagian leher korban Daperum Nainggolan bahkan korban Daperum Nainggolan," ujar Malvino.
Darah pun mengalir dari tubuh kedua korban. Haris kemudian menutupinya dengan bantal.
Setelah itu, kedua anak Daperum yakni Sarah dan Arya terbangun dari tidurnya karena mendengar suara gaduh. Namun Haris meyakinkan kedua anak tersebut untuk tidur kembali.
Saat tidur itulah, Haris mencekik kedua Sarah dan Arya. Haris lalu melarikan diri dengan membawa uang dan mobil yang ada di lokasi kejadian.
- Ini Kalimat yang bikin Haris bunuh satu keluarga
Haris merasa ada kalimat yang membuatnya sakit hati dari Daperum dan Maya sebelum membunuh keduanya. Haris memang sebelumnya datang ke rumah Daperum kemudian mengobrol dengan pasangan suami istri itu.
"Pada saat mengobrol, tersangka HS (Haris Simamora) mendengar kata-kata tidak enak yang didengar, yaitu nginep atau nggak kamu? Kalau nginep, nggak enak sama abang kita, Douglas," ujar Malvino membacakan adegan prarekonstruksi.
Maya awalnya mempersilakan Haris menginap atau tidak di rumah tersebut. Namun Maya mengingatkan rumahnya itu milik kakak Daperum, Douglas.
"Korban Maya Boru Ambarita berkata terserah mau nginep atau nggak. Soalnya ini bukan rumah kita, kita cuma numpang di sini," tutur Malvino.
Daperum ikut menanggapi pernyataan istrinya. Menurut Daperum, Douglas kerap tidak suka bila Haris menginap di rumahnya. Daperum juga menyampaikan kata-kata tak enak kepada Haris. Dia menyebut Haris seperti sampah.
"Korban Daperum Nainggolan berkata ke HS dengan bahasa Batak yang artinya, kamu tidur di belakang saja, kayak sampah kamu," ujar Malvino menirukan omongan Daperum.
Karena perkataan itu, muncul rasa dendam di hati Haris. Dia kemudian merencanakan pembunuhan dengan membawa linggis yang ada di dapur.
Setelah itu, Haris membunuh Daperum dan Maya dengan linggis tersebut. Sedangkan kedua anak Daperum dibunuh dengan cara dicekik.