Luhut Ingin Tak Ada Lagi Keramba di Danau Toba, Ini Alasannya
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kualitas perairan di Danau Toba saat ini sudah sangat parah. Hal tersebut diketahuinya dari hasil audit yang dilakukan oleh Bank Dunia.
Dia bilang, parahnya kualitas perairan Danau Toba bisa terlihat dari kadar oksigen di perairan yang hanya mencapai 50% dari permukaaan. Hal ini tentu mengancam keberlangsungan ekosistem perairan Danau Toba.
"Ternyata Danau Toba itu kerusakannya sangat parah, jadi hanya 50 meter airnya punya oksigen, di bawahnya tidak oksigen," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (19/11/2018).
Salah satu faktor yang membuat kualitas perairan Danau Toba tercemar kata dia adalah keberadaan keramba jaring apung yang ada di Danau. Untuk itu, dia bilang keberadaan keramba jaring apung di danau sudah seharusnya dihilangkan.
"Tidak sehat, sebetulnya itu harus dibersihkan. Karamba itu nggak bisa nggak, harus dibuang," katanya.
Selain itu keberadaan peternakan babi dan rumah hotel di sekitar danau juga turut mempengaruhi kualitas perairan danau lewat limbah yang dibuang ke danau. Hal tersebut dia bilang harus segera dicari solusinya.
"Karena kalau nggak, itu danau habis dan tujuan pariwisata tak tercapai," ucap Luhut.
"Terakhir, masalah hutan-hutan yang dipotong itu harus ditanami kembali dan kepemilikan lahan hutan, Presiden secara khusus bilang ke saya akan diambil langkah untuk mengurangi. Itu kan tujuan wisata, kalau tujuan wisata environment nggak bagus siapa yang mau datang," ungkapnya.