Fahri Hamzah Nilai Kampanye Capres Hanya Diisi Olok-olok Masa Lalu
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai tantangan yang dihadapi dua pasang capres-cawapres yang bertarung di Pilpres 2019 sangat besar. Namun dia menyayangkan, selama masa kampanye berjalan hanya diisi dengan olok-olok masa lalu masing-masing pasangan calon.
"Akhirnya, yang jadi pertanyaan rakyat adalah kalau sampean (anda) berkuasa kami dapat apa? Ini belum terjawab," kata Fahri Hamzah melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Rabu (14/11/2018).
Padahal, lanjut Fahri lagi, maksud awal kenapa waktu kampanye diperpanjang dari hanya 3 bulan menjadi hampir 8 bulan itu adalah agar rakyat lebih mengerti masing-masing paslon mau ke mana.
"Tapi malah saya melihat, kedua pasangan calon kelihatan sempoyongan dan serangan mereka mulai tidak terarah. Di tengah itu ada ancaman penggunaan sumber daya negara yang seharusnya netral," sebutnya.
Politisi dari PKS itu melihat, tantangan capres nomor urut 01 Jokowi masih besar pada menjawab janji dan dugaan dusta selama diriya memimpin. Tantangan yang dihadapi capres nomor urut 02 Prabowo Subiyanto, menjawab tuduhan dari masa lalu, saat dirinya menjadi Danjen Koppassus dalam kasus dugaan penculikan sejumlah aktivis saat Reformasi bergulir.
"Jika semua fokus mau apa ke depan, tim Jokowi tentu melanjutkan programnya dan membelanya. Begitu pula dengan tim Prabowo melakukan kritik koreksi dan tawaran alternatif ke depan, tentunya tidak saja seru dan mencerdaskan, tetapi juga manfaat bagi rakyat," tambah Fahri Hamzah.
Karena itu, Fahri Hamzah mendesak KPU sebagai penyelangara pemilu agar kreatif dalam membuat aturan permainan, sehingga lebih menarik dan edukatif bagi rakyat.
"Demokrasi adalah permainan dinamis dan kadang keras tapi tidak berbahaya," pungkas Anggota DPR dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Reporter: Syafril Amir