Ini Cerita Prabowo Soal Pengusaha RS Kesulitan dan Petani Menangis
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto bercerita soal kesulitan yang dihadapi oleh kelas pengusaha hingga petani. Di level pengusaha, seorang warga yang merupakan pemilik rumah sakit di Semarang mengeluhkan kondisi terburuk selama tiga dasawarsa terakhir.
"Dia mengatakan kepada saya, 'Pak Prabowo, selama saya jadi pengusaha, dia mengatakan itu ya, selama saya jadi pengusaha, sudah 30 tahun, sudah 30 tahun dia jadi pengusaha, belum pernah keadaan separah sekarang'," kata Prabowo GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (4/11/2018).
Dia mengatakan warga pemilik rumah sakit terbesar di Semarang mengalami kesulitan karena pemerintah belum kunjung membayar tunggakan. Tak tanggung-tanggung, tunggakan itu disebutnya tembus Rp100 miliar.
"Pemerintah sudah tunggak, pemerintah utang dengan rumah sakit dia Rp 100 miliar. Dia ini pengusaha lokal, pengusaha setempat. Dari mana dia tombok Rp 100 miliar? Dan itu rumah sakit salah satu yang terbesar di Semarang. Dan di mana-mana seperti itu. Jadi sebentar lagi orang sakit akan ditolak karena kalau 1 rumah sakit harus mengeluarkan Rp 100 miliar. Bagaimana?" tutur Prabowo.
Warga berusia 55 tahun itu bukan satu-satunya yang mengalami kesulitan. Ada pula kaum petani dan nelayan yang dijumpai Prabowo mengalami problem ekonomi. Nelayan di Demak Jawa Tengah mengalami kesusahan, sedangkan petani di Klaten Jawa Tengah sedang terhimpit oleh beras impor.
"Begitu panen padi mereka mau jual berasnya, datang impor dari luar negeri sekian juta ton. Harganya lebih murah daripada berasnya petani kita karena beras di Thailand dan di Vietnam itu memang ditopang oleh negara, disubsidi oleh negara," kata Prabowo.
"Jadi mereka sedang menangis sekarang, (karena) tidak bisa jual hasil keringatnya sekian bulan. Mereka mau hidup dengan apa? Petani tebu juga demikian," kata Prabowo.
Selain pengusaha rumah sakit, petani, dan nelayan, ada pula golongan rakyat yang mengalami kesulitan hidup menurut Prabowo. Mereka adalah perkerja televisi.
"Jadi saudara-saudara, ini semua di mana-mana. Saya sudah bicara 20 tahun lebih, ya bagian ini nanti akan di... nggak akan disiarkan ini kira-kira, ya kan. Itu televisi-televisi itu ya, di situ dia entah apa dia mau rekam saya nggak tahu di situ. Maaf, bukan kalian pekerja-pekerja, bukan kalian, kalian ya... gajinya paling segitu-segitu aja. Nanti dibilang saya ngenyek (mengejek), saya tidak ngenyek, saya berjuang untuk kalian Saudara-saudara!" tutur Prabowo dengan santai dan setengah bercanda.