Ini Penjelasan Gerindra soal Pidato 'Tampang Boyolali' Prabowo
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Partai Gerindra menjelaskan soal pidato sang ketum, Prabowo Subianto yang menyinggung 'tampang Boyolali' tidak bisa masuk hotel mewah. Gerindra menyebut saat itu Prabowo sedang bercanda.
"Yang digoreng itu kan sebatas Pak Prabowo berakrab-akrab diri, bercanda. Bukan substansinya," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (2/11/2018) malam.
Andre menjelaskan saat itu Prabowo--yang merupakan capres nomor urut 02--sedang berbicara soal kondisi bangsa di hadapan para pendukungnya. Pernyataan soal 'tampang Boyolali' itu bukan inti pembicaraan.
"Kan secara substansi bicara soal ketidakmakmuran. Bahwa intinya soal ekonomi, bagaimana masyarakat kita sekarang masih banyak yang tidak dapat keadilan, kemakmuran, kesejahteraan," sebutnya.
"Lalu beliau cerita sebagai pensiunan terpanggil untuk ikut pilpres karena melihat kondisi bangsa yang memprihatinkan. Jadi beliau terpanggil untuk membenahi bangsa," lanjut Andre.
Lagipula, kata dia, peserta yang hadir dalam acara itu tidak ada yang marah terhadap pernyataan Prabowo. Andre menilai para peserta mengerti Prabowo tak ada maksud melecehkan.
"Peserta juga tidak ada yang marah dan tersinggung karena tahu itu bukan substansinya Pak Prabowo," ujarnya.
Menurut Andre ada pihak yang sengaja menggoreng isu itu untuk memojokkan Prabowo. Sebab, elektabilitas Prabowo terus menanjak jelang Pilpres 2019. Selain itu, respons terhadap Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga dinilai dia luar biasa.
"Ini digoreng sedemikian rupa oleh berbagai pihak yang mau mencoba menyerang personal Pak prabowo. Karena melihat respons luar biasa untuk Pak Prabowo ketika berkeliling. Responsnya kan luar biasa, keliling ke Jateng, Jatim yang katanya basis Pak Jokowi. Jadi kubu sebelah ini kaget melihat responsnya yang luar biasa dan sambutan masyarakat umum maupun kalangan Nahdliyin di Jateng dan Jatim kepada Pak Prabowo," tutur Andre.
Pidato yang menyinggung 'tampang Boyolali' itu disampaikan Prabowo saat meresmikan Posko Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kabupaten Boyolali, Selasa (30/10). Saat itu ia didampingi oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan dan mantan Pangkostrad yang juga mantan Gubernur Jateng, Letjen (Purn) Bibit Waluyo.
Dalam acara tersebut hadir sejumlah emak-emak relawan pendukung Prabowo-Sandi. Selain itu ada pula beberapa purnawirawan TNI.
Lewat video utuh yang beredar, Prabowo mula-mula membicarakan mengenai belum sejahteranya masyarakat saat ini. Ia kemudian memberi perumpamaan wajah Boyolali yang belum pernah masuk hotel-hotel mahal.
"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini. Betul?" kata Prabowo kepada para pendukungnya.
Dalam video berdurasi 6 menit itu, tak tampak hadirin memprotes pernyataan Prabowo. Mereka justru tertawa dan mendukung pernyataan eks Danjen Kopassus itu dengan jawaban 'betul'.