Deklarasi PRMH 2018 Berjalan Lancar dan Meriah
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Semua pihak diharapkan mampu mengantisipasi informasi bohong atau hoax, khususnya yang beredar di media sosial (medsos). Jika tidak, ini dapat menjadi salah satu penyebab perpecahan di tengah masyarakat.
Demikian diungkapkan Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo kala memberi sambutan dalam acara deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax (PRMH) 2018, Minggu (28/10/2018). Acara ini dilaksanakan PWI Kota Pekanbaru bersempena peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90.
Acara yang dipusatkan di halaman kantor Walikota Pekanbaru ini dihadiri tak kurang dari 5 ribu orang dari segala lapisan masyarakat. Seperti unsur TNI-Polri, pegawai pemerintahan dan swasta, kalangan komunitas, siswa dan mahasiswa, serta komponen masyarakat lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PWI Pusat terpilih, Atal S Depari, Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang, dan perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkomoinda) Riau. Juga, Walikota Pekanbaru Firdaus yang diwakilkan Asisten I Sekretariat Kota (Setko) Pekanbaru, Azwan, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga, dan Forkompinda Pekanbaru, serta undangan lainnya.
Acara yang dimulai pukul 07.00 WIB itu diawali dengan jalan santai. Jalan santai ini dilepas oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dilanjutkan dengan senam bersama. Tidak ketinggalan, sejumlah hadiah menarik dipersiapkan panitia. Adapun hadiah utama satu unit sepeda motor yang merupakan sumbangan dari Kapolda Riau.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau mengatakan, acara deklarasi PRMH ini, sangat strategis. Sebab, hoax sudah sangat mengganggu. "Kalau tidak lakukan langkah nyata, tidak diantisipasi, saya yakin, akan menjadi pemicu perpecahan," kata Kapolda di hadapan ribuan masyarakat dan undangan.
Untuk itu, dia mengapresiasi PWI Pekanbaru yang telah menggagas kegiatan tersebut. "Alhamdulillah, kita bisa saksikan jalan santai, sampai deklarasi melawan hoax, berlangsung dengan sukses," sebut mantan Wakapolda Jawa Timur (Jatim) itu.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menyorot pentingnya peran generasi muda dalam memberantas hoax. Menurutnya, generasi milenial saat ini, adalah calon-calon pemimpin di masa yang akan datang.
"Generasi muda, generasi milenial, adalah generasi penerus bangsa. 10-15 tahun ke depan, (menjadi) penerus pimpinan di Indonesia ini," imbuh perwira tinggi Polri dengan dua bintang di pundaknya.
Sebelum Kapolda, Ketua PWI Pusat Terpilih Atal S Depari menyampaikan apresiasi yang sama. "Kita apresiasi PWI Pekanbaru yang telah melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat luar biasa, yang telah melibatkan semua pihak. Mulai dari Polda Riau, pemerintah daerah dan swasta," kata Atal.
Wartawan sejatinya, kata Atal, memang menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Peran wartawan itu tentunya harus didukung masyarakat agar hoax tidak merajalela.
"Sekarang ini, banyak orang yang dengan tanpa malu-malu dan massif menyebarkan hoax. Dan ini sangat berbahaya sekali jika tidak disaring. Makanya kita minta kepada masyarakat, saring terlebih dahulu (informasi yang diterima), baru disharing (disebarluaskan, red)," tutur Atal S Depari.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Pekanbaru, Agustiar mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan karena hoax sudah menjadi ancaman di Indonesia. "Dulu kita melawan penjajah, sekarang hoax harus kita lawan, yang kita nilai sudah menjajah bangsa ini," sebut pria yang akrab disapa Agus itu.
Menurut dia, penjajahan gaya baru merupakan musuh yang nyata. Penjajahan ini dapat meruntuhkan semangat nasionalisme dengan seketika, mengurangi rasa percaya terhadap pemerintahan yang sedang menunaikan kewajibannya untuk menjaga segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. "Hoax mampu menghadirkan rasa takut, membentangkan jurang pecah belah di tengah-tengah anak bangsa," kata Agus.
Kaum penjajah ini, lanjutnya, memproduksi sekian banyak kabar bohong. Menggulai berita-berita basi yang menyesatkan, menghasut dengan kepalsuan, serta sanggup tertawa di atas perpecahan. "Makanya hoax harus kita lawan bersama-sama," lanjutnya.
Masih dikatakannya, dari hoax, kemudian akan terbentuk tindakan main hakim sendiri. Dari itu, di hari Sumpah Pemuda ke 90 tahun 2018 ini, PWI Pekanbaru atas restu PWI Provinsi Riau bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Riau, Komando Resort Militer 031/Wirabima, Walikota Pekanbaru, dan unsur lainnya mengadakan Deklarasi Pemuda Riau Melawan Hoax.
"Deklarasi ini menjadi tonggak sejarah perlawanan rakyat Riau terhadap para penyebar hoax. Para penjajah yang menggunakan hoax sebagai senjata utama mereka. Siapa saja yang memproduksi hingga menyebarkan hoax adalah musuh bersama yang mesti dilawan," pungkas Agus.
Untuk diketahui, hadiah utama berupa satu unit sepeda motor, diraih oleh Lifia, siswi kelas VII dari SMPN 10 Pekanbaru. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan hadiah lomba cipta lagu bertema melawan hoax, dan meme tolak hoax. Acara PRMH 2018 ini sendiri berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. Seluruh acara pun berlangsung meriah dan lancar.
Reporter: Dodi Ferdian