Israel Gempur Gaza, Rumah Sakit Indonesia Alami Kerusakan
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza mengalami kerusakan akibat gempuran Israel sejak Jumat (26/10).
Reza Aldilla Kurniawan, relawan organisasi yang mendirikan rumah sakit tersebut, MER-C, mengatakan bahwa kerusakan ini terjadi ketika militer Israel melontarkan sejumlah roket ke Jalur Gaza.
Dari keseluruhan roket tersebut, lima di antaranya jatuh di dekat rumah sakit Indonesia itu berada.
"Dentuman keras kelima roket tersebut menyebabkan guncangan keras di area sekitar, bahkan mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian RS Indonesia," demikian pernyataan MER-C dalam siaran persnya, Sabtu (27/10/2018).
Berdasarkan keterangan MER-C, ruangan yang mengalami kerusakah di antaranya ruangan kantor administrasi, toilet, koridor, ICU, dan beberapa titik lainnya.
Saat roket tersebut jatuh, Reza sendiri sedang berada di dalam bangunan Wisma Rakyat Indonesia yang terletak di belakang RS Indonesia.
"Guncangan besar sekali. Debu-debu jatuh dari atap. Saya langsung keluar dari wisma dan melihat kondisi Rumah Sakit Indonesia mengalami kerusakan di beberapa bagian," ujar Reza.
Manajer operasional MER-C, Rima Manzanaris, mengatakan bahwa tidak ada korban meninggal akibat insiden ini.
"Saat ini pasien di sana dipindahkan ke tempat-tempat yang aman dari kerusakan," ucap Rima.
Hingga berita ini diturunkan, menurut Reza, deru pesawat tempur masih terdengar jelas di langit Gaza.
Israel melakukan gempuran ini untuk membalas serangan roket dari Jalur Gaza sepanjang Jumat malam.
Sebagaimana dilansir AFP, tentara Israel berhasil mengintersepsi sepuluh roket dalam serangkaian serangan tersebut, sementara yang lainnya jatuh di "area terbuka."
Akibat serangan semalam suntuk ini, tujuh warga sipil dilaporkan terluka dan kini sedang menjalani perawatan.
Aksi saling balas ini terjadi tak lama setelah lima warga Palestina tewas dalam sejumlah bentrokan di perbatasan dengan Israel.
Insiden ini terjadi di tengah situasi yang kian panas di perbatasan Israel dan Jalur Gaza setelah warga Palestina menggelar aksi protes rutin sejak 30 Maret lalu.
Setiap Jumat, warga Palestina menggelar aksi besar-besaran agar para pengungsi dapat kembali ke kampung halaman nenek moyang mereka yang kini sudah menjadi daerah kekuasaan Israel.
Demonstran kerap kali membakar ban dan melempari batu ke pagar pembatas, di mana tentara Israel bersiaga. Tentara Israel tak segan melepaskan tembakan jika ada demonstran yang mendekati pagar perbatasan.
Hingga kini, setidaknya 200 warga Palestina tewas akibat bentrokan ini. Dalam periode yang sama, satu prajurit Israel juga tewas di tangan penembak jitu Palestina.