Tabrakan Beruntun di Inhu Tewaskan Seorang Guru dan Dua Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Inhu Tewaskan Seorang Guru dan Dua Luka-luka

RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Tabrakan beruntun yang terjadi di ruas Jalan Pematangreba - Rengat sekitar pukul 22.00 WIB mengakibatkan satu orang meninggal dunia, satu luka berat, dan satu luka ringan, Minggu (14/10/2018).

Tabrakan terjadi antara mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi BM 1549 BQ yang dikemudikan Ahmad Bastari (53) warga Kecamatan Rengat. Dia membawa istrinya Neli Efri (53) dan anak perempuan Dian Astari (24) yang bekerja sebagai dokter.

Mobil yang dikemudikan kepala SMKN 1 Rengat tersebut menabrak mobil dump truk dengan BM 8593 BU yang dikemudikan oleh Lanjar (39) warga Lampung, yang sedang parkir di badan jalan. Karena benturan sangat keras, mobil dump truck tersebut menabrak mobil dump truck lainnya dengan nomor polisi BM 8291 MI dikemudikan Aris Munanjar (24) warga Muaro Bungo yang berada di depannya.


Akibat kecelakaan tersebut, bagian depan mobil Avanza remuk, sementara Ahmad Bastari mengalami luka berat pada bagian kepala. Sementara istri yang berada di sampingnya juga mengalami luka berat pada bagia kepala yang akhirnya meninggal dunia. Sedangkan anak korban mengalami luka ringan pada bagian pelipis dan kaki.

Ketiga korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Indrasari Rengat. Ahmad yang mengalami luka cukup parah, harus dirujuk ke Pekanbaru. sementara istrinya yang merupakan guru SMAN 1 Rengat, langsung dibawa ke kampung halamannya Bukittinggi untuk dimakamkan di makam keluarga.

Kasat Lantas Polres Inhu AKP Oka M Syahrial mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mendalami kronologi peristiwa tersebut dengan meminta keterangan dari saksi-saksi, termasuk pengemudi dump truk.

"Olah TKP sudah dilakukan dan juga barang bukti sudah diamankan untuk proses selanjutnya," ungkap mantan Kapolsek Kempas ini didampingi Kanit Laka, Ipda Andra Leksi.

Dia mengimbau agar para pengendara terutama dump truk yang memang selalu parkir menggunakan badan jalan dan memuat sawit, agar dapat memarkirkan kendaraannya secara benar dan tidak menggunakan badan jalan untuk memuat sawit yang mereka beli dari masyarakat.


Reporter: Eka Buana Putra



Berita Lainnya