Tak Benar Proyek Peningkatan Jalan Poros Labuhan Tangga Rugikan Negara Rp1,2 M
RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Sempat beredar isu proyek peningkatan jalan poros Desa Labuhantangga Kecil ke Labuhantangga Besar diduga merugikan negara Rp1,2 miliar. Namun hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hanya ditemukan kelebihan bayar sekitar Rp52 juta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, BPK RI Perwakilan Riau telah melakukan audit terhadap paket kegiatan peningkatan jalan poros desa Labuhantangga Kecil ke Labuhantangga Besar.
Hasilnya ditemukan kelebihan bayar hanya sejumlah Rp52.070.633,45. Jumlah ini berbeda jauh dari isu yang beredar sebelumnya ke publik. Dengan demikian, pihak kontraktor /pelaksana diwajibkan mengembalikan sejumlah dana tersebut.
Artinya pihak BPK tidak menemukan kejanggalan lain dalam pekerjaan tersebut selain perihal yang telah dijelaskan di atas.
Hal ini dapat dibuktikan dengan surat laporan hasil pemeriksaan BPK RI perwakilan Provinsi Riau nomor: 009/ LKPD - Rohil 2017/05/2018 tanggal Mei 2018 perihal temuan hasil pemeriksaan.
Berdasarkan surat tersebut, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUTR) Rohil menyurati direktur PT. Cahaya Kurnia Riau selaku kontraktor pelaksana kegiatan.
Kemudian pada tanggal 7 Agustus 2018 sejumlah uang kelebihan bayar tersebut telah disetor kembali ke kas daerah melalui rekening 113.02.000.20 pada Bank Riau Kepri oleh pihak rekanan tersebut.
Terpisah, dari sisi lain masyarakat setempat sangat menyambut baik dan bersyukur jalan poros labuhantangga kecil ke labuhantangga besar telah diaspal dan dapat dinikmati masyarakat banyak.
Salah satu masyarakat, sebut saja Umi (35) mengaku saat ini dirinya dan masyarakat lain telah dipermudah dengan akses jalan tersebut. DIbanding ketika belum dilakukan pembangunan, masyarakat kesulitan untuk mengeluarkan hasil panen perkebunan mereka.
"Udah elok jalan kami dah, sonang nak bawak hasil panen kami. Alhamdulillah besyukur kami jalan kami dah elok, "ujar Umi, ibu rumahtangga yang terpaksa ikut mencari nafkah bersama suaminya saat bercerita dengan riaumandiri.co, Jumat (5/10/2018)
Hal senada juga disampaikan Suarno (46) warga setempat, pelaku tani dan aktif dalam setiap kegiatan yang dilasanakan pihak desa.
Kata dia, ketika jalan tersebut belum dilakukan peningkatan atau diaspal, kerap mengalami kesulitan saat melakukan aktifitas lalu lintas di jalan antar desa tersebut karena becek ketika hujan dan berdebu saat kemarau.
Reporter: Jhoni Saputra