Australia Gunakan Tokoh Islam
Jakarta (HR)- Berbagai cara dikerahkan pemerintah Australia untuk bisa membatalkan eksekusi mati dua terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Setelah cara diplomasi tak kunjung menuaikan hasil, Australia berusaha membatalkan eksekusi mati dengan menggunakan perantara tokoh-tokoh Islam negeri kangguru.
Salah satunya adalah tokoh mufti Islam Australia, Syekh Kafrawi Abdurrahman Hamzah.
Tokoh besar umat Islam Australia itu didatangkan ke Indonesia hanya untuk merayu tokoh Islam dari Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi.
Hasyim Muzadi menuturkan, pihak Miftahul Islam Australia mendatangi kediamannya di kawasan Ponpes Al Hikam, Beji Depok pekan lalu, sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi. Senin (9/3).
"Iya, kedatangan mereka salah satunya bermaksud untuk meminta keringanan atau pengampunan pada terpidana mati Bali Nine," kata Hasyim.
Namun, sayang. Hasyim terpaksa menolak apa yang disampaikan Syekh Kafrawi Abdurrahman Hamzah itu.
"Saya mengapresiasi kehadiran beliau sebagai usaha kemanusiaan yang juga menjadi prinsip ajaran Islam . Sayangnyakehadiran ini terlambat karena semua sudah diputuskan melalui proses hukum di Indonesia," tutur Hasyim.
Menurut Hasyim, hukuman mati tidak fokus mematikan pelakunya saja, tapi menjaga kehidupan yang lain. Untuk itu, lanjutnya, hukuman mati jangan dilihat hanya pada orang terhukum saja.
Tapi, juga harus dilihat dari korban yang berjatuhan. "Sesungguhnya dalam kematianada suatu kehidupan. Karena fokusnya menjaga agar ja-ngan sampai korban lebih banyak berjatuhan. Justru kalau hidup, maka akan banyak yang mati. Kalau bicara Hak Asasi Manusia (HAM) jangan pelakunya saja, yang kita pikirkan juga HAM bagi korbannya," kata Hasyim.(viv/ivi)