Merpati yang Nyungsep itu Ternyata Milik Ma'ruf Amin, Ini Video Jelasnya
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Usai deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan KPU di Monumen Nasional, Jakarta, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional M. Eddy Soeparno mengunggah sebuah video untuk menunjukkan detik-detik calon presiden dan wakil presiden melepaskan burung merpati.
"Komitmen kita hari ini jelas, mewujudkan #KampanyeDamai di pemilu serentak 2019. Tentu menjaga komitmen itu adalah kewajiban semua parpol serta pasangan capres beserta pendukungnya. Maka rasanya agak aneh jika saat deklarasi saja sudah ada etika2 yg dilanggar. #KampanyeDamai," kata Eddy Soeparno melalui akun Twitter @eddy_soeparno.
Mencermati video yang diunggah Eddy Soeparno, ada peristiwa menarik yang terjadi. Setelah muncul aba-aba di antaranya suara sirine yang nyaring bunyinya, para kandidat, termasuk Ketua KPU Arief Budiman beserta tim kampanye melepaskan burung merpati dari tangan masing-masing.
Burung-burung pun beterbangan dari panggung. Tapi, burung warna terang yang baru dilepaskan dari tangan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo, Ma'ruf Amin, sepertinya kesusahan tidak terbang dan jatuh. Ma'ruf Amin sepertinya juga bingung melihat burung itu.
Peristiwa itu rupanya menarik perhatian netter, termasuk pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio.
"Kenapa itu burungnya Pak Ma'ruf, mas? Kesulitan terbang nampaknya? #Hensat," kata Hendri Satrio melalui akun Twitter @satriohendri mengomentari video yang diunggah Eddy Soeparno.
Politikus Partai Amanat Nasional Mustofa Nahrawardaya merasa kasihan dengan burung itu. "Aduh, kasihan Pak Kyai Makruf. Burungnya jatoh," kata @AkunTofa.
Alfian SY yang memakai akun @Alfiansyukur5 berharap tidak terjadi apa-apa dengan burung dari tangan Ma'ruf Amin tadi.
"Semoga burung Pak Ma'ruf nggak apa apa ya," katanya.
Netter dengan nama @Lalampa2 pun memperhatikan peristiwa itu dan dia penasaran sekali dengan nasib merpatinya.
"Burung merpati pak Kyai MA kok gak terbang?" kata dia.
Melepaskan burung merpati merupakan simbol penyelenggaraan pemilu yang damai. Sebelum burung-burung dilepas, para kandidat beserta tim bersama-sama membaca pakta integritas yang berkomitmen mewujudkan pemilu yang damai yang dipimpin Arief Budiman dan Ketua Bawaslu Abhan.
Dalam pakta integritas, para kandidat dan partai berkomitmen mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Mereka juga berkomitmen melaksanakan pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, dan pemilu tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang.
Setelah itu, para kandidat menandatangani komitmen pemilu damai dan berintegritas. Sebelumnya diberitakan merpati yang nukik ke bawah tersebut adalah milik Jokowi, karena tidak terlihat jelas sorotan kamera liputan televisi dari jarak jauh.
Komitmen kita hari ini jelas, mewujudkan #KampanyeDamai di Pemilu serentak 2019. Tentu menjaga komitmen itu adalah kewajiban semua parpol serta pasangan capres beserta pendukungnya.
— M Eddy Soeparno (@eddy_soeparno) September 23, 2018
Maka rasanya agak aneh jika saat deklarasi saja sudah ada etika2 yg dilanggar.?#KampanyeDamai pic.twitter.com/T584AYNJKN