IMA Riau Hadiri Rakernas Khusus IMA 2018 di Solo
RIAUMANDIRI.CO, SOLO - Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Solo sebagai salah satu asosiasi pemasaran terbesar di Indonesia menggelar Welcome Dinner untuk menyambut seluruh undangan Rakernas Khusus IMA 2018 dari seluruh Indonesia di Kota Solo, Jumat (14/9/2018).
Walikota Solo FX. Hadi Rudyatmo serta Presiden IMA Pusat De Yong Adrian, Founder IMA dan Markplus Hermawan Kertajaya bersama Koordinator Wilayah IMA Riau Dr Irvandi Gustari ikut serta pada acara yang merupakan salah satu rangkaian acara Rakernas Khusus IMA.
Korwil IMA Riau Dr Irvandi Gustari mengikuti Rakernas Khusus IMA 2018 di Solo bersama Presiden IMA Chapter Pekanbaru Peng Suyoto beserta Executive Director Tania Razif dan Presiden IMA Chapter Bangkinang M. Affan serta 4 orang anggota IMA Chapter Pekanbaru.
Welcome Dinner yang dilaksanakan di kediaman Wakil Walikota Solo ini dihadiri ratusan anggota IMA Chapter dari berbagai kota di seluruh Indonesia. Kegiatan Rakernas Khusus IMA 2018 di Kota Solo ini berlangsung pada tanggal 14 September 2018 hingga 16 September 2018.
Presiden IMA Chapter Solo Retno Wulandari mengatakan IMA memiliki 41 chapter di seluruh nusantara merupakan anggota pendiri dari Asia Marketing Federation (AMF) yang juga bagian dari World Marketing Federation.
Kehadiran ratusan pemasar yang merupakan anggota IMA dari berbagai kota di Indonesia ke Solo menjadi keuntungan tersendiri bagi kota Solo dan sekitarnya.
Momen tersebut dapat digunakan rekan-rekan anggota IMA yang di setiap daerah mempunyai pengaruh luas untuk membantu memasarkan potensi Solo dan sekitarnya.
IMA Chapter Solo telah menyiapkan sejumlah kegiatan untuk menyambut kehadiran pengurus dan anggota IMA dari seluruh Indonesia. Misalnya paket city tour yang antara lain akan menyinggahi Gedung Graha Saba Buana, pusat oleh-oleh Javenir, Gedung De Tjolomadoe, Museum Keris dan Kampung Batik Laweyan.
Rakernas Khusus IMA2018 di Solo ini akan membahas sejumlah isu terkait perkembangan dunia pemasaran, termasuk di antaranya kemungkinan penerapan satu zona waktu di Indonesia.